9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Siapkan Rp28 Miliar Pesan Permen, Menteri Pendidikan Madagaskar Dipecat

Antananarivo, MISTAR.ID

Belum lama ini, Menteri Pendidikan Madagaskar, Rijasoa Andriamanana dipecat akibat rencananya membeli permen seharga Rp28 miliar.

Dia beranggapan permen-permen tersebut dapat menghilangkan rasa pahit yang disebabkan oleh teh herbal untuk mengobati virus corona (Covid-19). Rijasoa resmi dipecat Kamis (4/6/20).

Menurut laporan dari media setempat, permen-permen tersebut nantinya akan dibagikan untuk para siswa di Madagaskar. Kendati demikian, rencanya ditolak oleh Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, sehingga akhirnya ia pun kemudian dipecat.

Baca juga: Obat Reumatik Anakinra Tingkatkan Pernafasan Pasien Akut Covid-19

Sebelumnya, Andry mempromosikan penggunaan ramuan teh herbal yang disebut Covid-Organics untuk melawan corona. Beberapa negara di Benua Afrika pun saat ini sudah mulai memesan minuman alami tersebut.

Meskipun begitu, WHO menegaskan bahwa belum ada studi lebih lanjut yang membuktikan minuman tersebut dapat efektif melawan Covid-19.

Akademi Kesehatan Nasional Madagaskar mengaku jika mereka meragukan kegunaan minuman alami yang terbuat dari tanaman Artemisia tersebut.

Andry lantas menolak keraguan dan pendapat para ilmuwan yang belum meyakini khasiat dari Covid-Organics.

“Saya tidak setuju dengan negara Eropa yang menyebut bahwa obat ini akan diragukan khasiatnya? Saya rasa tidak,” ujar Andry kepada media setempat.

Baca juga: Ini Kombinasi Obat Manjur Sembuhkan Pasien Corona

Andry mengatakan, rencana Rijasoa untuk membeli permen seharga Rp28 miliar akan membuat eknomi di Madagaskar semakin terpuruk.

Walaupun Rijasoa melakukan pembelaan terhadap rencananya, para kabinet yang lain setuju jika dirinya dibebastugaskan.

Hingga saat ini Madagaskar mencatat sebanyak 975 warganya positif terinfeksi Covid-19. Dari total kasus yang terkonfirmasi, 7 di antaranya meninggal dunia dan 201 lainnya dinyatakan sembuh.

Pemerintah setempat pun tetap melakukan kebijakan lockdown, meski kasus Covid-19 di Madagaskar terhitung sangat rendah.

Namun, baru-baru ini Pemerintah Madagaskar mendapatkan kritik dari berbagai pihak, terkait kerusuhan yang terjadi di daerah Toamasina.

Kerusuhan tersebut terjadi saat aparat diperintahkan untuk memastikan masyarakat Madagaskar mematuhi kebijakan lockdown.(pr/hm03)

Related Articles

Latest Articles