9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Serangan Drone Hantam Bandara King Abdullah Saudi, 10 Orang Luka

Jizan, MISTAR.ID

Ledakan hebat menerjang Bandara King Abdullah di selatan Kota Jizan, Arab Saudi, pada Jumat (8/10/21) malam dan Sabtu (9/10) pagi. Dilaporkan 10 orang terluka dalam insiden itu.

Sumber ledakan itu diduga berasal serangan pesawat nirawak (drone) yang bermuatan bahan peledak

Koalisi militer pimpinan Saudi menuturkan enam warga Saudi, tiga warga Bangladesh, dan satu warga Sudan terluka dalam serangan drone pertama. Beberapa jendela fasad bandara juga pecah akibat serangan itu.

Baca Juga: Mencekam! Serangan Sejumlah Roket Berlangsung di Bandara Kabul

Sementara itu, koalisi Saudi menuturkan pihaknya berhasil mencegat drone kedua yang meluncur pada Sabtu dini hari. Drone itu disebut sarat bahan peledak.

Koalisi Saudi tak memberikan rincian lain terkait kerusakan atau potensi korban akibat serangan drone kedua.

Dikutip Reuters, stasiun televisi pemerintah Saudi melaporkan lalu lintas udara di Bandara King Abdullah tetap normal meski sempat tertunda akibat serangan itu.

Baca Juga: 58 Jet Tempur China Masuki Kawasan Udara Taiwan

Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone tersebut.

Namun, Saudi kerap menuduh kelompok pemberontak Houthi di Yaman sebagai dalang serangan drone dan rudal yang mengarah ke wilayahnya.

Sebab, Saudi telah melakukan intervensi militer sejak 2015 lalu untuk membantu pemerintah Yaman memberangus pemberontak Houthi.

Sejak itu, Houthi getol meluncurkan rudal dan drone ke arah Saudi. Rudal Houthi bahkan beberapa kali menargetkan Kota Mekkah dan Madinah. Namun, selama ini koalisi Saudi berhasil mencegat sebagian besar serangan Houthi tersebut.

Baca Juga: China Marah ke Taiwan, Kirim 24 Jet Tempur

Banyak pihak menganggap konflik sipil di Yaman yang terjadi sejak 2014 lalu ini merupakan perang proxy antara Saudi, yang mendukung Yaman, dan Iran, yang menyokong Houthi.

Saudi dan Iran merupakan musuh bebuyutan yang berebut pengaruh di Timur Tengah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai perang sipil di Yaman menjadi krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah.(CNN/hm02)

Related Articles

Latest Articles