7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Sepasang Kembar Identik itu Meninggal Terinfeksi Corona

London, MISTAR.ID

Serangan virus corona banyak meninggalkan kisah pilu dan tragis di berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah kisah tragis yang menimpa Katy Davis (kiri) dan saudara kembar identiknya, Emma.

Keduanya yakin mereka akan meninggal dalam waktu yang sama. Hal itu diungkapkan Zoe, saudara kandung mereka. Sepasang saudara kembar itu meninggal dalam rentang tiga hari, setelah mereka dinyatakan positif mengidap Covid-19.

Katy Davies, perawat berusia 37 tahun, meninggal di Rumah Sakit Universitas Southampton, Selasa (22/4/20).

Saudara kembar identiknya, yang juga berprofesi sebagai perawat, Emma, meninggal di rumah sakit yang sama, Jumat (23/4/20) kemarin.

Saudara kandung mereka, Zoe, berkata “dua saudara kembar itu datang dan meninggalkan dunia bersama-sama.”

Zoe berkata, sepasang saudara kembar yang ‘luar biasa’ itu selama ini tinggal satu rumah. Kondisi kesehatan keduanya pun anjlok secara bersamaan.

“Tidak ada kata-kata yang bisa mendeskripsikan betapa spesial mereka,” ujar Zoe.

Kondisi kesehatan saudara kembar ini terus menurun dalam beberapa waktu belakangan. “Yang mereka ingin lakukan hanyalah menolong orang lain. Sejak mereka muda, mereka kerap bermain peran seolah-olah mereka adalah dokter dan perawat bagi boneka-boneka mereka,” kata Zoe.

“Mereka memberikan segalanya bagi pasien yang mereka rawat. Mereka luar biasa. Saya tidak merasa situasi yang saya hadapi ini merupakan kenyataan,” tuturnya.

Paula Head, pimpinan Yayasan Layanan Kesehatan Nasional Rumah Sakit Universitas Southampton, berkata, “Katy dideskripsikan oleh para koleganya sebagai perawat yang menginspirasi orang lain untuk meniru jejaknya.”

“Menjadi perawat lebih dari sekedar pekerjaan bagi Katy,” kata Head.

“Atas nama semua orang di rumah sakit ini, termasuk pasien dan masyarakat yang kami layani, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus untuk keluarganya,” ujar Head.

Adapun, perkumpulan perawat Inggris, The Royal College of Nursing, menyatakan, “Katy adalah perawat yang berdedikasi dan tidak mementingkan diri sendiri. Dia selalu berbagi keterampilan dan pengetahuan untuk memastikan perawatan yang terbaik bagi pasien.”

Emma Davis bekerja di rumah sakit yang sama dengan saudara kembarnya. Ia bertugas di bagian khusus operasi kolorektal selama sembilan tahun terakhir.

Dalam sebuah pesan untuk seluruh karyawan, pimpinan perawat di Rumah Sakit Universitas Southampton, Gail Byrne berkata, “Emma mengalami kondisi kesehatan yang sama seperti Katy dan jatuh sakit sejak sebelum dinyatakan positif mengidap Covid-19.

“Sangat jelas betapa tragis situasi ini untuk keluarga dan semua orang yang mengenal mereka,” kata Byrne.

“Emma digambarkan sebagai perawat hebat yang tenang dan ceria serta pemimpin yang baik.”

“Dia sangat disukai oleh semua orang dan merupakan anggota tim yang berharga,” ujar Byrne.

Seluruh karyawan di rumah sakit itu mengambil jeda kerja, Kamis lalu, untuk memberikan ‘tepuk tangan bagi Katy’, beberapa jam sebelum kematian Emma.

Di Inggris, setidaknya 50 perawat meninggal selama pandemi Covid-19, menurut data yang dihimpun majalah Nursing Times.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles