5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Sedikitnya 85 Anak Di AS Alami Penyakit Misterius Dan Dikaitkan Dengan Covid-19

Washington-Mistar.ID
Sedikitnya tujuh negara bagian wilayah Washington mengindentifikasi kasus komplikasi penyakit langak yang di alami oleh anak-anak yang diduga terkait Covid-19.

Dokter mengatakan, peningkatan jumlah itu bukan berarti jumlah kasus baru yang terus bertambah tetapi lebih lebih karena baru kemungkinan masyarakat baru menyadari tentang masalah penyakit ini, yang sejak pekan ini diberi nama medis secara resmi yaitu: pediatric multisystem inflammatory syndrome (sindrom peradangan multisystem pada anak-anak).

Media NBC News sedikitnya 85 kasus serupa pada anak-anak di seluruh AS. Secara keseluruhan ke 64 kasus ada di New York, yang merupakan daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak.

Kasus lainnya termasuk empat pasien di Boston Children’s Hospital, estimasi 5 hingga 10 pasien di Chldren’s Hospital Philadelphia, tiga pasien di Children’s Hospital Los Angeles, tiga pasien Nemours Children’s Healt System di Delware, tiga pasien Ochsner Medical Center di Lousiana dan satu pasien di Seattle Children’s Hospital.

Children’s National Hospital di Wash’ington juga melaporkan dua pasien, tetapi ada lebih dari 15 anak sedang dirawat di ICU dengan jenis peradangan yang sama. Tidak jelas apakah semua paseien tersebut memang mengalami sindrom tersebut.

Sindrom yang baru terindifikasi tersebut muncul sebagai hasil dari sistem imunitas anak yang melemah setelah infeksi Covid-19. Tetapi masih terlalu awal untuk mengkaitkan semua kasus tersebut dengan virus korona, karena sebagian pasien dites negatif.

“Kami masih menunggu bukti untuk meyakinkan bahwa sindrom ini berkaitan dengan Covid-19” kata Dr. Audrey John, Kepala Penyakit Menular Anak-Anak di Children’s Hospital of Philadelphia.

Sindrom ini menyerupai gejala penyakit peradangan lainnya seperti penyakit Kawasaki. Anak-anak yang mengalami sindrom ini mengalami demam tinggi, diare, bercak pada kulit dan mata memerah. Tapi yang paling menjadi konsen adalah sindrom ini bermasalah dengan fungsi jantung. “Jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya sehingga harus dibantu dengan pengobatan untuk meningkatkan tekanan darah,” kata John.

Anak-anak dengan kondisi itu biasanya diberi perawatan dengan immunoglobulin, sejenis antibodi berisi plasma darah yang juga digunakan untuk mengobati penyakit Kawasaki sejak decade yang lalu.

“Kami mau meyakinkan kepada para orangtua bahwa gejala-gejala di atas bukan hal yang biasa. Jika penyakit Kawasaki bisa merusak jantung atau pembuluh darah, masalah jantung tersebut biasanya akan hilang dalam waktu lima atau enam minggu dan anak-anak akan segera pulih kembali,” jelas Dr Jane Newburger, Direktur Program Penyakit Kawasaki di Boston Children’s Hospital seperti yang tertulis di berita rilis dari American Heart Association.

Sumber: CNBC
Pewarta: Julyana Ang
Editor: Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles