12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Secara Global, 4,8 Juta Orang Terinfeksi Covid-19

New York, MISTAR.ID
Secara global, Senin (18/5/20), pandemi virus corona baru (Covid-19) telah menginfeksi 4.798.134. Menurut Worldometers, sebanyak 316.507 orang di antaranya telah meninggal dunia, dan 1.855.076 orang sembuh.

Dari total 2.626.551 kasus aktif yang ada saat ini, 2.581.733 (98%) orang sakit dalam kondisi ringan, dan 44.818 (2%) sakit dalam kondisi serius atau kritis. Saat ini, penyebaran wabah asal Wuhan China ini sudah mencapai 213 negara dan teritori di seluruh dunia, serta 2 alat angkut internasional.

Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan total kasus terbanyak, yaitu mencapai 1.526.815 kasus. Di mana, 90.973 orang telah meninggal dan 344.938 orang sembuh. Di belakang AS, ada Rusia, dengan 281.752 kasus, 2.631 orang meninggal dunia dan 67.373 pasien telah sembuh.

Di posisi ketiga ada Spanyol yang memiliki 277.719 kasus dengan 27.650 kematian dan 195.945 orang telah pulih. Inggris memiliki 243.695 kasus, menjadi negara keempat dengan kasus terbanyak secara global. Disusul Brasil di posisi kelima dengan total 241.080 kasus.

Brazil merupakan negara yang baru-baru ini memasuki daftar lima besar negara dengan kasus corona terbanyak. Itu terjadi setelah negara ini melaporkan peningkatan pesat jumlah kasus baru harian dalam beberapa hari terakhir.

Pejabat negara itu melaporkan 14.919 kasus baru dalam 24 jam terakhir pada hari, Sabtu (16/5/20), membuat total kasus menjadi sebanyak 233.142 per hari itu. Sementara jumlah korban tewas di Brasil selama 24 jam itu adalah 816 orang, membawa total menjadi 15.633 orang. Ini merupakan angka kematian tertinggi kelima di dunia.

Meski penambahan angka kasus baru Brazil saat ini sudah sangat besar, para ahli memperingatkan bahwa angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena negara tersebut kurang melakukan pengujian.

Wali kota kota terpadat di negara itu, São Paulo, bahkan telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan kota itu bisa runtuh akibat banyaknya kasus yang harus ditangani. Hal itu juga telah diakui pihak berwenang negara itu.

“Brasil hanya menguji orang-orang yang dirawat di rumah sakit,” kata Domingo Alves, pekan lalu. “Sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi berdasarkan data yang tersedia. Kami tidak memiliki kebijakan nyata untuk mengelola wabah,” jelasnya.

Sumber: CNBCIndonesia
Editor: Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles