15.7 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Sebulan Ditutup, Sekolah Di Denmark Mulai Dibuka Kembali

Denmark. MISTAR.ID
Setelah ditutup selama sebulan, Denmark mulai membuka kembali sekolah untuk anak-anak pada hari Rabu . Penutupan sekolah dilakukan untuk memerangi virus corona baru dan negara itu menjadi negara pertama di Eropa yang melakukannya. Tempat penitipan anak, taman kanak-kanak dan sekolah dasar mulai lagi setelah mereka secara resmi ditutup pada 17 Maret dalam upaya untuk mengekang epidemi Covid-19, meskipun banyak yang tutup sebelum itu.

Namun kelas hanya dilanjutkan di sekitar setengah dari Kota Denmark dan di sekitar 35 persen sekolah Kopenhagen, karena yang lain meminta lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan. Semua diharapkan dibuka kembali pada 20 April.

Di pusat Ibu Kota Copenhagen, sekitar 220 murid sampai kelas dua tiba di Norrebro Park Skole, disambut guru-guru mereka dengan mengibarkan bendera Denmark. Anak-anak di kelas tiga dan empat akan mengikuti pada Kamis. Anak-anak dengan cepat masuk ke ruang kelas yang ditata ulang untuk mematuhi pedoman sanitasi baru yang ketat.
“Saya merasa luar biasa, sangat senang tentang anak-anak yang kembali ke sekolah,” kata Caroline, 38 tahun dan ibu dua anak, kepada AFP. Pada awal April, pemerintah negara itu mengumumkan bahwa sekolah akan dibuka kembali dengan syarat semua orang menjaga jarak dan mencuci tangan mereka,”

Tetapi sementara sekolah secara bertahap dibuka kembali, bar, restoran, salon dan panti pijat, pusat perbelanjaan dan disko tetap ditutup, dan pertemuan lebih dari 10 orang dilarang. Sekolah diminta untuk memastikan bahwa jarak dua meter (sekitar enam kaki) dipertahankan antara meja di ruang kelas dan jarak harus diatur untuk kelompok kecil.

Sedikit membuat sakit kepala bagi para guru adalah mereka harus memastikan bahwa murid tidak berkelompok lebih dari dua saat berada di dalam dan lima saat berada di luar. Untuk mematuhi pedoman, sekolah di Norrebro telah membagi kelas menjadi dua atau tiga kelompok, membatasi jumlah siswa di kelas menjadi 12. Botol dengan sanitizer tangan tidak pernah jauh dari jangkauan untuk mendorong siswa membersihkan tangan secara teratur.

“Kami memiliki ruang karena kami menggunakan ruang kelas yang biasanya digunakan oleh tingkat kelas lebih tua yang masih belajar dari rumah sekarang,” kata Kepala Sekolah Henrik Wilhelmsen. Dikatakannya bahwa itu akan menimbulkan masalah ketika siswa yang lebih tua juga kembali.

Beberapa orang tua menentang pembukaan kembali sekolah dengan alasan masalah kesehatan. Sebuah petisi yang dijuluki “Anak saya bukan kelinci percobaan” dan petisi ini telah mengumpulkan sekitar 18.000 tanda tangan.
Wilhelmsen mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 15 orang tua telah memberi tahu sekolah bahwa mereka tidak akan membawa anak-anak mereka kembali. Namun yang lain mempercayai penilaian pemerintah mereka.

“Saya pikir kita semua akan sakit tapi di sisi lain mereka juga mengatakan bahwa resiko anak-anak sakit oleh virus ini lebih sedikit,” kata Caroline, sang ibu. “Saya pikir itu hal yang baik bahwa mereka akan kembali ke sekolah … Kita harus kembali ke kehidupan sehari-hari kita,” tambahnya.

Siswa sekolah menengah dan menengah atas akan melanjutkan belajar di rumah dan diharapkan kembali ke sekolah pada 10 Mei. Menurut angka terakhir pada hari Rabu pagi, Denmark memiliki 6.876 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona baru dan 299 kematian. Sebelum Denmark, Austria adalah negara Eropa pertama yang mengungkap rencana untuk kembali ke aktivitas “normal yang baru”.

Sumber: International Bussines Times

Penerjemah: Julyana Ang

Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles