6.5 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Seattle Lakukan Uji Coba Pertama Vaksin Covid-19

Seattle, MISTAR.ID

Percobaan klinis fase pertama vaksin viruscorona SARS-CoV2 dimulai, Senin (16/3/20) di Seattle, dengan orang pertama yang mendaftar dalam percobaan menerima vaksin.

Vaksin mRNA-1273 dikembangkan oleh perusahaan Bioteknologi Moderna berkerjasama dengan para peneliti dari Institut Kesehatan Nasional (NIH). Uji coba dilakukan di Institut Penelitian Kesehatan Kaiser Permanente Washington di Seattle.

Penelitian fase pertama bertujuan untuk menguji tiga dosis berbeda dari vaksin mRNA-1273. Dari iklan prekrutan, mereka berharap bisa mendapatkan 45 orang dewasa untuk ketiga pengujian tersebut.

Orang-orang ini nantinya akan mendapat 2 suntikan vaksin dengan jarak waktu berselang 28 hari dan akan dimonitor untuk evaluasi keamanan dan keimunitasan dari vaksin tersebut. Dan sisanya, untuk melihat seberapa baiknya vaksin merangsang respon kekebalan terhadap protein pada permukaan viruscorona.

Jennifer Haller berusia 43 dari Seattle merupakan orang pertama yang mendapatkan vaksin tersebut mengatakan .
“Saya berharap kita bisa mendapatkan vaksin ini dan dapat berfunsgi dengan cepat dan bisa menyelamatkan nyawa. Dan orang-orang secepatnya dapat kembali hidup dengan normal,” katanya ketika diwawancara oleh TIME.

“Studi ini menjadi langkah pertama dalam pengembangan klinis vaksin mRNA terhadap SARS-CoV-2, dan kami harap dapat memberikan infrormasi penting tentang keamanan dan imunitas,” kata Tal Zaks, MD, Ph. D sebagai pejabat Kepala Medical di Moderna dalam keterangan pers.

Moderna bersama FDA dan organisasi lainnya, untuk persiapan ujio coba fase 2, kata Zaks, akan lebih melibatkan banyak pasien.

Percobaan pertama ini hanya berselang 65 hari setelah pihak berwenang China mengurutkan viruscorona. Dua hari setelahnya, para peneliti di NIH menyelesaikan desain vaksin tersebut dan mulai memproduksinya. Bagian pertama selesai 7 Februari. Pada 24 Februrai setelah melakukan uji analistis, perusahaan itu mengirmkannya ke NIH.

“Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk pencegahan virus menjadi prioritas kesehatan masyarakat yang sangat mendesak, “kata Anthony S. Fauci.MD, kepala institut alergi dan penyakit menular nasional di NIH.

Studi hasil ini diluncurkan dengan kecepatan rekor, merupakan langkah pertama diambil untuk mencapai tujuan. Vaksin ini tidak tidak mengandung virus seperti vaksin-vaksin yang lain. Virus ini hanya mengandung sepotong kecil kode genetic yang diberinama mRNA yang telah diekstrakso dari virus dan diperluas di lab oleh para ilmuwan.dalam hal ini mRNA memberi kode untuk lonjakan virus ketika masuk ke sel manusia.

Sumber : Forbes
Editor : Mahadi
Alih Bahasa : Julyana Ang

Related Articles

Latest Articles