14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Sadis! 50 Warga Mozambik Dipenggal Dan Dimutilasi ISIS

Maputo, MISTAR.ID

Mengerikan. Sekali lagi, anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan memenggal dan memutilasi lebih dari 50 orang di lapangan sepak bola dan menculik perempuan. Potongan jenazah dari para korban dilaporkan ditemukan berserakan di hutan pada Senin (9/11/20), setelah lapangan berubah menjadi “lapangan eksekusi”. Diyakini, serangan itu terjadi pada Jumat dan Sabtu, di mana warga desa yang berusaha melarikan diri ditangkap dan dibunuh oleh ISIS, serta rumah mereka dibakar.

Dilaporkan media, beberapa pelaku sempat meneriakkan sesuatu ketika mereka menyerbu desa Nanjaba dan mulai menangkap warga perempuan. Seperti dikutip media Selasa (10/11/20), lebih dari 50 warga yang lain dibawa ke lapangan sepak bola sebelum mereka dipenggal dan dimutilasi.

Berdasarkan keterangan korban selamat, kelompok teroris itu memenggal dan memutilasi korbannya mulai dari Jumat malam hingga Minggu. Saat ini, diyakini terdapat 4.000 milisi yang melawan pemerintah Mozambik dengan ada yang berusaha mendirikan “kekhalifahan”.

Baca juga: 11 Pasukan Irak Tewas Diserang ISIS

“Mereka membakar rumah dan mulai mengejar warga desa yang berusaha kabur ke hutan,” ujar kepala polisi seperti dikutip media. Penegak hukum setempat mengungkapkan, milisi yang beroperasi di sana sudah menyerang sejumlah desa dalam beberapa pekan terakhir.

Mereka dilaporkan menjarah dan kemudian membakar rumah demi rumah sebelum mereka mundur dan menghilang di antara pepohonan.

Dalam satu kasus, terdapat laporan bahwa ada puluhan pria dan anak laki-laki yang dipenggal oleh milisi dalam upacara inisiasi. Seorang pejabat polisi di Distrik Mueda menuturkan, mereka mendapat laporan dari warga yang mendapati adanya mayat di hutan.

“Sangat mungkin bahwa kami menemukan setidaknya 20 jenazah dalam radius 500 meter,” kata si pejabat yang tidak disebutkan namanya itu. Sumber itu menjelaskan para korban merupakan anak laki-laki yang bakal menjalani ritual inisiasi, di mana mereka ditemani oleh penasihat mereka.

Pekerja kemanusiaan di Mueda mengisahkan, mayat itu sudah diserahkan kepada keluarga untuk selanjutnya dilakukan upacara pemakaman. “Pemakaman berlangsung dalam suasana yang sangat sedih. Sebagian dari jasad itu sudah membusuk sehingga kami tak bisa menunjukkannya ke keluarga,” kata dia. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles