24.5 C
New York
Friday, May 3, 2024

Rusia: Presiden Afghanistan Kabur Membawa Banyak Uang Tunai

Kabul, MISTAR.ID
Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengatakan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah melarikan diri dari negaranya dengan empat mobil dan sebuah helikopter berisi banyak uang tunai pada Minggu kemarin. Menurut klaim Moskow, sejumlah uang bahkan terpaksa ditinggalkan Ghani karena sudah tidak cukup lagi untuk dimasukkan ke helikopter.

Ghani mengaku terpaksa pergi meninggalkan Kabul demi menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.

Rusia akan mempertahankan misi diplomatik di Kabul. Mereka berharap dapat menjalin hubungan dengan Taliban, meski saat ini belum berencana mengakui grup tersebut sebagai penguasa Afghanistan.

“Salah satu gambaran runtuhnya rezim saat ini dapat terlihat dari cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan,” ucap juru bicara Kedubes Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko, dilansir dari laman India Today, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca juga: Afghanistan Kian Mencekam, 12 Kota Provinsi Kini Dikuasai Taliban

“Empat mobil penuh dengan uang, dan mereka mencoba memasukkan semuanya ke helikopter. Tapi ternyata helikopter tidak dapat memuat semuanya, dan sejumlah uang terpaksa ditinggalkan begitu saja di helipad,” sambung dia.

Ishchenko mengaku mendapat informasi tersebut dari sejumlah saksi mata yang menyaksikan langsung kaburnya Ghani. Awak media belum dapat memverifikasi secara independen kebenaran dari pernyataan Ishchenko.

Sebelumnya, perwakilan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, mengaku tidak mengetahui berapa banyak uang yang ditinggalkan Ghani di Kabul.

“Saya berharap pemerintah yang telah melarikan diri ini tidak membawa semua uang dari anggaran negara,” sebut Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali membela keputusannya dalam menarik semua pasukan AS dari Afghanistan. Pernyataan disampaikan satu hari usai kelompok militan Taliban menguasai Afghanistan dengan merebut ibu kota Kabul.

“Pasukan Amerika tidak bisa terus terlibat dalam sebuah perang di mana militer Afghanistan sudah tidak bersedia lagi berjuang untuk diri mereka sendiri,” tegas Biden, dilansir dari laman stuff.co.nz, Selasa, 17 Agustus 2021.

Biden mengatakan AS berencana mengevakuasi ribuan warga AS dan Afghanistan dari Kabul dalam beberapa hari ke depan. Ia meminta semua yang hendak meninggalkan Afghanistan untuk bersabar menanti jalannya proses.

Tambahan pasukan telah dikirim ke Kabul untuk mengamankan jalannya evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai.

“Misi militer kita saat ini adalah mengevakuasi warga dan sekutu-sekutu kita (dari Afghanistan) secara aman dan secepat mungkin,” tutur Biden.

“Dan saat misi ini berakhir, kita juga akan menyelesaikan penarikan pasukan,” sambungnya.

Baca juga: Kota Afghanistan Diserang Taliban, Ratusan Warga Lari Selamatkan Diri

Kepada Taliban, Biden mengingatkan akan adanya konsekuensi keras jika kelompok terus berusaha mengganggu jalannya evakuasi. Jika Taliban menyerang personel keamanan AS atau mengganggu jalannya evakuasi dalam bentuk apapun, maka respons AS akan berlangsung “cepat dan keras.”

Evakuasi diplomat AS dan staf lokal Afghanistan dari Kabul berlangsung ricuh karena ribuan warga juga berusaha melarikan diri via bandara. Setidaknya lima orang tewas dalam kekacauan evakuasi di bandara Kabul.

Banyak warga Afghanistan memaksa ingin masuk ke pesawat evakuasi AS, memicu kekacauan karena jumlah massa begitu besar. Pasukan AS pun terpaksa melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kerumunan warga.(medcom/mistar)

Related Articles

Latest Articles