14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Rumah Dan Pasar Dibakar, 132 Penduduk Burkina Faso Dibunuh

Ouagadougou, MISTAR.ID

Serangan kelompok bersenjata yang disebut teroris di Burkina Faso mengakibatkan ratusan korban jiwa jatuh. Korban tewas akibat serangan milisi terparah dalam beberapa tahun terakhir di Burkina Faso mencapai 132, menurut pemerintah pada Sabtu (5/6/21), setelah kelompok bersenjata mengepung sebuah desa di wilayah timur laut.

Mereka menyerang pada Jumat (4/6/21) malam, membunuh warga desa Solhan di Provinsi Yagha, yang berbatasan dengan Nigeria. Para penyerang juga membakar rumah dan pasar, demikian penyataan pemerintah.

Presiden Burkinabe Roch Kabore mengumumkan masa berkabung nasional selama 3 hari menggambarkan penyerang sebagai teroris, meski tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sebanyak 40 warga lainnya terluka, kata juru bicara pemerintah Ousseni Tamboura kepada wartawan.

Baca juga: Banjir Melanda Burkina Faso, 13 Tewas dan 19 Terluka

Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan Sekjen Antonio Guterres berang dengan serangan tersebut, yang korbannya melibatkan tujuh anak. Kendati ada kehadiran ribuan penjaga perdamaian PBB, serangan kelompok yang terkait dengan al Qaeda dan ISIS di kawasan Sahel Afrika Barat melonjak tajam sejak awal tahun, terutama di Burkina Faso, Mali dan Nigeria, dengan warga sipil yang menanggung bebannya.

Kekerasan di Burkina Faso menyebabkan lebih dari 1,14 juta orang mengungsi hanya dalam waktu dua tahun, selagi negara miskin dan gersang itu menampung sekitar 20.000 pengungsi dari negara tetangga Mali.

“Alurnya yakni para milisi datang, mereka menguasai pos pertahanan sipil dan terlibat dalam hukuman kolektif terhadap semua desa – sebuah pola yang kami temui di mana pun tahun ini,” kata Dufka. Pada Maret para penyerang menewaskan 137 orang dalam serangan terencana di desa wilayah barat daya Nigeria.

Melansir media, Minggu (6/6/21), rumah dan pasar lokal dibakar selama penggerebekan semalam di Solhan. Tidak ada kelompok yang mengatakan berada di balik kekerasan tersebut, tetapi serangan berkedok agama semakin sering terjadi di negara itu, terutama di daerah perbatasan.

Baca juga: Ratusan Mayat Ditemukan di Burkina Faso, Dicurigai Korban Pembantaian

Dalam serangan lain pada Jumat malam, 14 orang dilaporkan tewas di desa Tadaryat, sekitar 150 km (93 mil) di utara Solhan. Bulan lalu, 30 orang tewas dalam serangan di timur Burkina Faso. Negara ini menghadapi krisis keamanan yang mendalam, seperti banyak negara tetangganya, ketika kelompok-kelompok bersenjata melakukan penggerebekan dan penculikan di sebagian besar wilayah.

Pada bulan Mei, tentara Burkinabe melancarkan operasi skala besar sebagai tanggapan atas kebangkitan serangan militan. Meskipun demikian, pasukan keamanan berjuang untuk mencegah kekerasan yang telah memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan rumah mereka selama dua tahun terakhir.

Wilayah Sahel telah dilanda pemberontakan sejak gerilyawan merebut sebagian besar Mali utara pada 2012 dan 2013. Pasukan Prancis telah mendukung pasukan dari Mali, Chad, Mauritania, Niger dan Burkina Faso untuk memerangi militan.Tapi minggu ini, Prancis menghentikan kerjasama dengan Mali atas kudeta baru-baru ini di sana. (liputan6/kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles