Tokyo, MISTAR.ID
Ribuan warga Jepang tumpah ruah ke jalan mengiringi prosesi pemakaman jenazah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang dibawa dari Kuil Zojoji ke Pemakaman Kirigaya untuk dikremasi.
Mereka menyambut mobil hitam panjang yang melaju melewati kerumunan di luar Kuil Zojoji Tokyo. Saat mobil lewat, para warga itu melambai, bertepuk tangan, dan mengambil foto, demikian dikutip media.
Banyak dari mereka yang ternyata memberikan penghormatan kepada mantan Perdana Menteri itu. Sebagian dari mereka di sepanjang jalan terlihat membungkuk ke mobil jenazah yang lewat. Beberapa memegang manik-manik Budha dan benda-benda penghormatan lain.
Baca juga:Â Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Usai Ditembak
Prosesi itu melewati sejumlah bangunan penting, termasuk kantor Perdana Menteri. Ratusan staf juga tampak berdiri di luar untuk melihat kepulangan Abe. Pemakaman Abe akan dilaksanakan secara terbatas. Mereka yang hadir hanya anggota keluarga dan orang-orang yang dekat dengan mantan perdana menteri.
Abe meninggal usai ditembak mantan Angkatan Laut Jepang, Tetsuya Yamagami. Mulanya, ia ingin menggunakan bahan peledak tetapi kemudian memilih menggunakan senjata api. Keputusan itu bukan tanpa alasan. Ia menjadikan Abe sebagai satu-satunya target yang ingin ia lenyapkan.
Petugas kepolisian juga menemukan senjata rakitan saat menggeledah rumah Yamagami. Mereka menilai Yamagami melakukan uji coba senjata rakitannya di area pegunungan. Yamagami merupakan mantan anggota angkatan laut Jepang. Ia merencanakan pembunuhan itu sejak satu tahun lalu dan menganggap Abe bagian dari organisasi yang dibenci.
Baca juga:Â Penembak Abe Ternyata Mantan Pasukan Bela Diri Jepang
Peluru di pistol Yamagami meluncur saat Abe tengah berpidato di sekitar depan stasiun Kota Nara pada Jumat (8/7/22) siang. Tak lama setelah insiden itu, polisi membekuk Yamagami.
Abe menderita luka di leher hingga dada akibat serangan tersebut. Ia juga mengalami henti jantung usai penembakan. Setelah lima jam kemudian, Abe dinyatakan meninggal dunia imbas pendarahan hebat. (cnn/hm09)
