5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Ribuan Pasukan Tentara Ukraina Menyerah di Mariupol

Mariupol, MISTAR.ID

Ukraina akhirnya mengeluarkan perintah bagi tentaranya supaya menyerah dan berhenti mempertahankan Mariupol.

Perintah dikeluarkan saat Rusia mengumumkan seluruh kota itu, termasuk pabrik baja Azovstal, telah “dibebaskan”. Sebuah video dibagikan oleh komandan Resimen Azov Ukraina Letnan Kolonel Denis Prokopenko, dari dalam pabrik baja Azovstal di Mariupol mengatakan, perintah telah dikeluarkan untuk melestarikan kehidupan dan kesehatan tentara garnisun dan berhenti membela kota.

“Meskipun pertempuran sengit dan kurangnya pasokan, kami terus menerus menekankan tiga kondisi terpenting bagi kami: warga sipil, terluka, dan meninggal. Warga sipil dievakuasi,” katanya seperti dikutip media, Sabtu (21/5/22).

Baca Juga:Intel Rusia Tuding AS Rekrut Teroris ISIS untuk Perang di Ukraina

Ini terjadi ketika kota yang terkepung selama 82 hari itu direbut sepenuhnya oleh pasukan Rusia pada 20 Mei. Selama ini kebuntuan terjadi di pabrik baja Azovstal yang menjadi benteng terakhir Ukraina melawan pasukan Rusia.

Sehubungan dengan penyerahan itu, Letnan Kolonel Prokopenko mengatakan, ia berharap para pejuang yang terluka akan dievakuasi ke wilayah-wilayah yang dikuasai Ukraina.

“Yang terluka parah menerima bantuan yang diperlukan adalah mereka dievakuasi dengan pertukaran dan pengiriman lebih lanjut (direncanakan) ke wilayah yang dikendalikan oleh Ukraina,” sebutnya.

“Untuk pahlawan yang gugur, prosesnya sedang berlangsung. Tapi saya berharap dalam waktu dekat, keluarga dan seluruh orang Ukraina akan dapat menguburkan tentara mereka dengan terhormat,” sebutnya.

Diyakini masih ada beberapa ratus tentara yang tersisa di benteng terakhir Ukraina. Namun Moskow telah secara resmi menyatakan kemenangan atas pabrik baja tersebut.

Baca Juga:Ukraina Tumpukkan Mayat Tentara Rusia di Gerbong Berpendingin

Kantor berita AP melaporkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu diduga memerintahkan tentara Moskow merebut pabrik baja Azovstal. Dengan demikian, pihaknya telah menyelesaikan pengambilalihan Mariupol.

Shoigu telah melaporkan berita tersebut kepada Presiden Vladimir Putin. Di mana kantor berita negara Rusia, RIA Novosti menyatakan bahwa total 2.439 tentara Ukraina telah menyerah sejak Senin lalu. Beberapa tentara yang menyerah telah diambil sebagai tahanan, dan lainnya dibawa ke bekas koloni penjara dan beberapa dirawat di rumah sakit.

Media Rusia itu mengklaim bahwa seluruh pasukan Ukraina meninggalkan Azovstal. Namun, Ukraina belum mengonfirmasi klaim tersebut. Jatuhnya Mariupol juga berarti Rusia telah mengamankan salah satu kemenangan terbesarnya melawan Ukraina sejak invasinya.

Diyakini pertempuran untuk kota pelabuhan itu didasarkan pada permainan strategis untuk memastikan koridor darat, bisa ada antara Donbass-tempat pertempuran ganas berlanjut dan Semenanjung Crimea yang dikuasai Rusia.

Baca Juga:Rusia Didesak PBB Akhiri Perang di Ukraina

Sepanjang invasi Rusia ke Mariupol, kota ini telah mengalami beberapa pengeboman dan serangan terburuk dari pasukan Moskow. Sejak awal invasi, Moskow menghantam kota itu dengan artileri dan misil, sambil berusaha memutus aliran listrik, makanan, air, pemanas, dan pasokan medis dari warga sipil.

Sebuah serangan udara di Rumah Sakit Bersalin Nomor 3 kota itu juga secara internasional dikecam sebagai kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia, di mana pengeboman itu menewaskan sedikitnya empat orang dan mengakibatkan satu bayi yang lahir meninggal.(sindo/hm12)

Related Articles

Latest Articles