10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Ribuan Massa Demo Rumah PM Thailand, 16 Terluka

Bangkok, MISTAR.ID

Ribuan massa berunjuk rasa di depan rumah Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha, Minggu (28/2/21) dan berakhir bentrok. Kepolisian Thailand menembakkan peluru karet, meriam air, hingga gas air mata ke arah kerumunan pengunjuk rasa. Akibatnya puluhan terluka dan seorang polisi dikabarkan tewas.

Demonstrasi itu merupakan bagian dari gerakan pro-demokrasi Thailand yang berlangsung sejak Juli lalu yang salah satunya menyerukan PM Prayut untuk turun dari jabatan.

Selain menekan Prayut mundur, pedemo juga mendesak penulisan ulang konstitusi yang dirancang militer dan reformasi monarki. Media melaporkan sekitar 2.000 demonstran berunjuk rasa dari Monumen Kemenangan di persimpangan Bangkok ke barak militer terdekat tempat Prayut tinggal.

Baca juga: Dituduh Anti Pemerintah, 3 Menteri Thailand Dipenjara

Ratusan orang menerobos kontainer dan barikade kawat berduri. Beberapa pedemo mengenakan topi keras dan membawa bendera merah. Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan polisi pun tak terelakkan.

“Mereka sedang mempersiapkan segalanya, perisai, tongkat, air dengan beberapa bahan kimia, dan peluru karet,” kata seorang pengunjuk rasa di garis depan kepada media lokal Thailand.

Di tengah bentrokan, aparat menggunakan truk meriam air dan melepaskan gas air mata demi membubarkan kerumunan demo. Para pengunjuk rasa lantas berteriak meminta air dan garam untuk menetralkan rasa perih dari gas air mata. Namun, rasa perih tak membuat mundur para demonstran.

Baca juga: Ribuan Massa Protes Gagalnya Mosi Tak Percaya PM Thailand

Pengunjuk rasa tetap mendorong petugas sambil mengacungkan tiga jari di udara, simbol perlawanan. Seorang wartawan media melaporkan aparat lalu menembakkan peluru karet ke arah pedemo. “Tidak terlalu sakit,” kata seorang demonstran kepada wartawan sambil menunjukkan lengannya yang memerah.

Tak tinggal diam, para pedemo juga melakukan perlawanan dengan melempar botol kaca hingga batu ke arah petugas. Pusat Medis Darurat Erawan mengatakan sedikitnya 16 pengunjuk rasa terluka dan seorang polisi anti-huru hara pingsan dalam demonstrasi itu.

Seorang perawat di Rumah Sakit Rajavithi mengatakan kepada media bahwa aparat tersebut akhirnya meninggal tetapi tidak menjelaskan keadaannya. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles