6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Ribuan Buruh Pabrik Kayu di Sabah Malaysia Belum Digaji 3 Bulan

Sabah, MISTAR.ID

Lonjakan Covid-19 yang terjadi di Malaysia dan pemberlakukan lockdown di negara itu membuat 1.182 buruh pabrik kayu di Sipitang, Sabah, Malaysia semakin terpuruk karena sudah tidak digaji selama 3 bulan terakhir. Para buruh mengaku kehabisan bahan pangan dan menuntut kejelasan pembayaran gaji kepada pengusaha.

Menurut laporan media, para buruh pabrik kayu sudah sangat kesulitan bekerja tanpa gaji. Mereka kehabisan persediaan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Sejumlah pekerja mengaku bahwa mereka belum menerima gaji dari April, Mei, dan Juni.

“Secara keuangan, kami sangat tertekan. Meski, ada bantuan yang disalurkan, seperti sembako, kami juga membutuhkan uang cash untuk membeli kebutuhan lainnya,” ujar salah satu buruh, seperti yang dilansir dari media pada Selasa (6/7/21).

Baca juga: Nahdlatul Ulama : Akibat Lockdown, 1 Juta Imigran Indonesia di Malaysia Kekurangan Makanan

“Jika gaji kami dibayarkan, setidaknya kami dapat membeli atau menyediakan apa yang dibutuhkan seperti popok dan susu untuk anak,” lanjutnya. Para buruh membutuhkan penjelasan dari atasan mereka dan pemerintah negara bagian terkait dengan gaji yang belum dibayarkan selama 3 bulan.

“Karena tidak mendapatkan penjelasan apa-apa dan sebelumnya Enhanced Movement Control Order (aturan Covid-19 pemerintah), kami mulai mengibarkan bendera putih pada awal bulan ini,” ucapnya. “Semua warga di sini terpengaruh oleh situasi ini, yang memaksa kami untuk mengibarkan bendera putih,” tambahnya tentang langkah protes mereka.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pekerja Industri Kayu Sabah, Engrit Liaw, mengatakan hampir 2.000 orang, termasuk keluarga buruh perusahaan, terkena dampak akibat gaji belum dibayarkan selama 3 bulan.

“Kami telalh berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan penjelasan dari pemerintah negara bagian termasuk menteri utama dan 3 wakilnya tentang masalah ini,” jelas Liaw. “Namun, sampai saat ini belum ada yang datang untuk menjelaskan kepada para pekerja tentang status 3 bulan gaji mereka, sehingga menyebabkan para pekerja dilema dan akhirnya mereka mengibarkan bendera putih,” katanya.

Baca juga: 131 PMIB dari Malaysia Dipulangkan ke Indonesia, 36 Orang Diantaranya ke Sumut

Dia menambahkan bahwa buruh merasa semakin putus asa, ketika memeriksa rekening bank mereka pada beberapa bulan terakhir ini, tidak ada pembayaran sama sekali yang dilakukan.  “Biasanya pada tanggal 29-30 bulan itu, mereka akan menerima gaji dan ketika hari itu tiba, mereka rela mengantri panjang di bank, tetapi saat ini tidak ada gaji yang masuk,” ungkapnya.

“Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, itulah yang menyebabkan para buruh ini marah, jadi kami mengirimkan surat ke berbagai pihak terkait untuk mendapatkan perhatian tentang masalah ini,” jelasnya. “Kami benar-benar berharap para pekerja pabrik ini menerima penjelasan yang layak mereka dapatkan tentang masalah ini, jadi mereka dapat terus mencari nafkah dengan jujur dan memberi makan keluarga mereka,” terangnya. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles