15.3 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Ratusan Dokter Dan Perawat Myanmar Demo Sejak Subuh

Mandalay, MISTAR.ID

Korban tewas akibat bentrokan dengan aparat keamanan Myanmar terus bertambah. Namun tak menghentikan aksi ratusan dokter dan perawat ikut turun ke jalan dalam demo Myanmar terbaru pada Minggu (21/3/21) yang berlangsung sejak subuh.

Mereka berunjuk rasa dengan damai, menghindari konfrontasi dengan aparat keamanan yang menindak keras para demonstran akhir-akhir ini. Militer dan polisi memakai peluru tajam, gas air mata, dan peluru karet untuk membubarkan massa anti-kudeta Myanmar.

Namun, situasi itu tak menghalangi ratusan dokter dan perawat yang membawa poster Aung San Suu Kyi di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang juga merupakan kota budaya. Mandalay menjadi lokasi beberapa tindakan mematikan militer Myanmar.

Baca juga: Eksodus Warga Myanmar Meningkat

Media lokal yang dikutip media mengatakan, dokter dan perawat berdemo saat subuh untuk menghindari aparat. Demo Myanmar oleh dokter dan perawat ini dilakukan sehari setelah empat pedemo tewas di tangan polisi. Dua kematian terjadi di Yangon, menurut keterangan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Anti-kudeta Myanmar Para pedemo lalu menyalakan lilin di kota Kale tadi malam, dan menbuat tanda-tanda di jalan agar PBB bertindak untuk menghentikan kudeta Myanmar. Hampir 250 kematian dikonfirmasi dalam beberapa minggu sejak kudeta Myanmar terjadi, menurut AAPP, meski jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi. Kemudian lebih dari 2.300 pengunjuk rasa ditahan, kata kelompok tersebut.

Kecaman internasional oleh AS, Uni Eropa, dan PBB sejauh ini tidak menghentikan pertumpahan darah di Myanmar. Para menteri luar negeri di Uni Eropa diperkirakan akan menjatuhkan sanksi terhadap 11 petinggi militer saat rapat pada Senin (22/3/2021). (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles