19.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Rakyat AS Mayoritas Tolak Trump

Washington, MISTAR.ID
Survei yang dilakukan pada 4-5 November 2020 menunjukkan bahwa, sebagian besar publik Amerika mengesampingkan penilaian Trump tentang hasil pemilu yang dia klaim dicurangi agar dia tidak berkuasa untuk periode kedua.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis, Kamis (5/11/20), mengungkap keinginan rakyat Amerika tersebut.

Dimana, mayoritas rakyat Amerika Serikat (AS) menolak deklarasi kemenangan prematur Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika. Mereka bersedia menunggu semua suara dihitung sebelum memutuskan siapa yang menang.

Trump, yang merupakan calon presiden (capres) petahana Partai Republik, hingga saat ini meraih 214 electoral votes. Sedangkan rivalnya, capres Partai Demokrat Joe Biden unggul dengan meraih 264 electoral votes. Butuh minimal 270 electoral votes bagi seorang capres untuk menang pilpres.

Baca Juga:Menanti Biden atau Trump Pemenang Pilpres AS

Pemenang pilpres belum pasti karena penghitungan suara di lima negara bagian termasuk di Pennsylvania dan Georgia belum rampung. Saat jalannya menuju kemenangan menyempit minggu ini, Trump mengeluh tanpa bukti bahwa dia adalah korban penipuan pemilih yang meluas.

Trump menegaskan, dia harus berada di depan di sebagian besar negara bagian yang masih menghitung suara dan mengumumkan kemenangan sebelum waktunya dalam pidato pagi yang bertele-tele yang salah membaca penghitungan suara di seluruh negeri.

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, hanya sedikit orang Amerika yang setuju dengan pandangan presiden Trump tentang pemilihan tersebut. Mereka yang menerima deklarasi kemenangan Trump adalah 16% orang dewasa AS, termasuk 7% dari Demokrat dan 30% dari Republik.

Baca Juga:Pilpres AS Rusuh, Polisi Tangkap 20 Orang di New York

Sebanyak 84% lainnya, termasuk 93% dari Demokrat dan 70% dari Republik, mengatakan bahwa kandidat tidak boleh menyatakan kemenangan sampai semua suara dihitung.

Dua pertiga orang Amerika mengatakan bahwa mereka mempercayai pejabat pemilihan lokal mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dengan jujur.”83% setuju bahwa demokrasi kita dapat bertahan menunggu sampai semua suara dihitung untuk mengetahui siapa yang memenangkan pemilihan,” bunyi hasil jajak pendapat, yang dilansir Jumat (6/11/20).

Jajak pendapat Reuters/Ipsos dilakukan secara online, dalam bahasa Inggris, di seluruh Amerika Serikat. Itu mengumpulkan pendapat dari 1.115 orang dewasa AS, termasuk 524 Demokrat dan 417 Republik, dan memiliki interval kredibilitas, ukuran presisi, sekitar 6 poin persentase.(snd/hm12)

Related Articles

Latest Articles