11.4 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Putin Maki Xi Jinping, Hubungan China dengan Rusia Panas

Moskow, MISTAR.ID
China telah menjalin sebuah kerjasama strategis dengan Rusia. Bahkan saat seluruh negara Barat memberikan deretan sanksi setelah tindakan Rusia pada Ukraina, Beijing tidak ikut dengan alasan dapat memperumit konflik.

Namun kini, hubungan Rusia dan China dikabarkan memanas. Ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan melontarkan makian pada Presiden China Xi Jinping.

Lontaran kata kasar itu dilakukan karena Putin merasa Beijing tidak optimal membantu Rusia saat terkena sanksi ekonomi dari Barat. Dalam sebuah laporan akun Telegram General SVR, Putin menyatakan ketidakpuasannya dengan Xi Jinping dengan istilah kasar dan cabul.

Baca Juga:16 Negara Termasuk China, Rusia, Korut dan Iran Bentuk Koalisi di PBB

Dilaporkan pula Putin melontarkan kata-kata kasar langsung pada Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Menurutnya, Lavrov gagal mendapatkan dukungan solid dari China.

“Saat menteri mencoba berbicara, Putin memotongnya dan memanggilnya ‘bokong’,” ujar akun Telegram itu seperti dikutip media Australia, News.au, Sabtu (11/6/22).

Seseorang di Beijing yang mengetahui hal tersebut langsung melakukan diskusi. Kabarnya China kesulitan memahami ‘kesulitan’ yang dialami Rusia.

“Tapi kita tidak bisa mengabaikan situasi kita sendiri dalam dialog ini … China telah memperjelas posisinya tentang situasi di Ukraina, dan tentang sanksi ilegal terhadap Rusia,” kata sumber Beijing. “China akan selalu bertindak demi kepentingan terbaik rakyat China.”

Baca Juga:AS Tak Akan Datang Pertemuan G20 jika Ada Rusia

Media yang sama juga menyebut Xi Jinping menugaskan para pejabatnya mencari cara China bisa membantu Rusia tanpa melanggar sanksi. Kedua negara belum mengonfirmasi terkait hal ini.

Sementara itu, Putin mengaku mulai merasakan dampak ekonomi dampak dari sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat.

Dia mengatakan bergantung pada barang-barang buatan dalam negeri tidak akan membalikkan kondisi ekonomi negaranya.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles