10 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Presiden Afghanistan Copot Kepala Staf AD Setelah 3 Kota Direbut Taliban

Kabul, MISTAR.ID

Afghanistan kembali mengalami tekanan berat setelah gerilyawan Taliban berhasil menguasai 3 kota di negara itu. Akibatnya, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dilaporkan mencopot Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Wali Ahmadzai, Rabu (11/8/21) kemarin.

Menurut sumber Kementerian Pertahanan Afghanistan yang dikutip media, Kamis (12/8/21), Ghani mengangkat Jenderal Hibatullah Alizai untuk menggantikan Ahmadzai. Namun, keputusan itu menurut dia belum akan diungkap kepada masyarakat.

Alizai adalah komandan Korps Pasukan Khusus Afghanistan yang merupakan kesatuan elite di angkatan darat negara itu. Kesatuan itu bersama Angkatan Udara Afghanistan kini diterjunkan di garis depan melawan milisi Taliban setelah tentara reguler tidak sanggup menghadapi kelompok itu.

Baca juga: 40 Warga Sipil Tewas dalam Perang Sengit Antara Tentara Afghanistan-Taliban

Ghani juga terbang ke Provinsi Balkh meminta bantuan kepada sejumlah pimpinan milisi Aliansi Utara, yakni Abdul Rashid Dostum, Atta Mohammad Noor dan Mohammad Mohaqiq, supaya mengerahkan pasukan mereka buat melawan Taliban.

Ketiganya menjanjikan akan mengerahkan milisi mereka guna membendung gerilyawan Taliban. “Taliban tidak akan bisa pergi dari kawasan utara dan bakal menghadapi nasib yang sama dengan para prajurit Afghanistan yang mengenaskan itu,” kata Dostum.

Meski begitu Dostum dan para pemimpin milisi itu dibelit skandal korupsi dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Dostum bahkan disebut membiarkan ratusan milisi Taliban yang berhasil ditangkap tewas kehabisan napas karena dimasukkan ke dalam sebuah peti kemas yang ditutup rapat.

Gerilyawan Taliban kini menguasai Kota Taluqan (Provinsi Takhar), Farah (Provinsi Farah), Sar-e-Pul (Provinsi Sar-e-Pul) Kunduz (Provinsi Kondoz), Sheberghan (Provinsi Jawzan), Zaranj (Provinsi Nimruz), Aibak (Provinsi Samangan), Lashkar Gah (Provinsi Helmand), Faizabad (Provinsi Badakhshan) dan Poli-Khumri (Provinsi Baghlan).

Taliban menggencarkan serangan terhadap militer Afghanistan setelah meneken kesepakatan damai dengan Amerika Serikat. Serangan itu dilakukan setelah AS dan NATO setuju menarik seluruh pasukan mereka di negara itu hingga 11 September mendatang.

Baca juga: Sadis! Taliban Bunuh Direktur Media Afghanistan

Sejumlah pakar memperkirakan ibu kota Kabul bakal jatuh dalam 30 hari jika pemerintah Afghanistan tidak mampu membendung serangan Taliban. Keraguan yang mengemuka saat ini adalah sampai kapan pemerintah Afghanistan bisa bertahan dari serangan Taliban yang semakin gencar. Selain itu, jika kesepakatan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban tidak juga tercapai dikhawatirkan negara itu kembali jatuh ke dalam perang saudara seperti pada 1990-an silam.

AS saat ini menyatakan tidak bisa berbuat banyak dan menyatakan urusan keamanan Afghanistan ada di tangan pemerintah setempat. Walau AS sesekali masih melakukan serangan udara, tetapi mereka tidak mengerahkan pasukan darat untuk berhadapan langsung dengan Taliban. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles