8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Prancis Tolak Berhubungan dengan Taliban

Prancis, MISTAR.ID

Pemerintah Prancis melalui Menteri Luar (Menlu) Negeri Jean-Yves Le Drian dengan tegas mengatakan bahwa Taliban menyampaikan berbagai kebohongan dan pihaknya menolak atau tak sudi memiliki hubungan apapun dengan Pemerintah Afghanistan di bawah Taliban.

Ia mengeluarkan pernyataan tersebut di sela perjalanannya menuju Qatar pada Sabtu (11/9/21) waktu setempat. Adapun agendanya di Qatar ialah mendiskusikan rencana evakuasi dari Afghanistan.

“Mereka mengatakan bakal membiarkan beberapa orang asing dan orang Afghanistan meninggalkan Afghanistan serta bicara soal pemerintahan inklusif dan representatif, tapi mereka berbohong,” ujar Le Drian seperti dikutip media, Minggu (12/9/21).

Baca Juga:Sadis! Taliban Eksekusi Kakak Mantan Wapres Afghanistan, Ingin Jasadnya Membusuk

Dia juga menyampaikan Prancis menolak mengakui punya hubungan dalam bentuk apapun dengan Pemerintahan Taliban. “Kami ingin tindakan dari Taliban dan mereka akan butuh relasi internasional agar ekonominya bisa bernapas. Jadi terserah mereka,” imbuhnya.

Pemerintah Prancis telah mengevakuasi sekitar 3.000 orang dan telah berdiskusi dengan Taliban dalam upayanya mengevakuasi. Le Drian mengatakan masih ada beberapa warga negara Prancis dan beberapa ratus warga Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis yang masih berada di Afghanistan.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus lalu, Taliban kerap menyatakan bahwa pihaknya bakal menjadi pemerintahan yang terbuka dan inklusif, termasuk memberi ruang menjabat untuk perempuan. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Baru-baru ini, Taliban mengumumkan kabinet interim mereka yang seluruhnya diisi oleh petinggi veteran kelompok itu.

Baca Juga:Cina Akan Kirim Pangan dan Vaksin Covid-19 Senilai 31 Juta Dollar ke Taliban

Semuanya merupakan laki-laki, tanpa ada wakil dari golongan dan kelompok lain di Afghanistan, termasuk wakil perempuan. “(Taliban) berkomitmen untuk membiarkan perempuan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada pertengahan Agustus lalu.

Susunan kabinet baru Afghanistan itu pun memicu rasa prihatin dari banyak pihak atas janji-janji Taliban ketika mengklaim berkuasa lagi, mulai dari Iran hingga Amerika Serikat. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles