7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

PM India Umumkan Paket Ekonomi Senilai US$ 270 Miliar

New Delhi, MISTAR.ID

Perdana Menteri India Narendra Modi, Selasa (12/5/20), meluncurkan paket stimulus senilai 10 persen dari PDB negara itu untuk meningkatkan ketenagakerjaan dan usaha kecil setelah ekonomi mulai pulih dari pandemi coronavirus.

Rencana bantuan 20 triliun rupee (US $ 266 miliar) untuk ekonomi terbesar ketiga Asia datang ketika negara itu memasuki hari ke-50 di bawah penguncian terbesar dunia pada, Rabu (13/5/20).

“Paket ekonomi ini akan memberikan momentum baru bagi perjalanan pembangunan India dan menempatkan India di jalan menuju kemandirian,” kata Modi dalam pidato televisi khusus untuk negara tersebut. Paket ini untuk untuk industri rumah, industri kecil dan menengah.

Pemerintah melakukan kuncian ketat untuk hampir semua kegiatan di negara itu dengan 1,3 miliar orang untuk membatasi jumlah kasus virus, yang saat ini mencatat lebih dari 70.000 kasus infeksi, termasuk 2.293 kasus kematian.  Dan mengakibatkan mata pencaharian puluhan juta orang sangat terpukul, terutama pekerja miskin dan migran, yang paling banyak kehilangan pekerjaan.

“Pekerja harian, pekerja migran paling menderita dalam periode ini. Adalah tugas kita sekarang melakukan sesuatu untuk mereka,” kata perdana menteri.

“Pengumuman pendanaan termasuk paket bantuan yang lebih kecil telah diumumkan pada awal penguncian pada akhir Maret, dan upaya stimulus oleh bank sentral,” sebut Modi.

Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman akan mengungkap rincian lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan, tambahnya.

Pemimpin India menekankan perlunya negara untuk mandiri, dan orang-orang untuk membeli produk lokal agar bisa membantu perekonomian. “Krisis corona juga telah mengajarkan kita pentingnya rantai pasokan lokal, kita sekarang harus berpikir secara lokal,” tuturnya lagi.

Presiden badan industri India FICCI Sangita Reddy menyambut baik paket itu dan mengatakan, bahwa hal ini akan mengatasi kebutuhan orang miskin dan yang membutuhkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan juga industri serta orang awam.

Analis mengatakan paket itu merupakan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi perekonomian India.

“Ini adalah langkah yang bagus dan berani, karena berbagai sektor dan usaha kecil sangat membutuhkan bantuan,” ungkap kepala ekonom Bank Negara Baroda Sameer Narang. India sudah berjuang menghadapi krisis likuiditas, kredit macet dan meningkatnya pengangguran bahkan sebelum pandemi tiba di India.

Sekitar 122 juta orang India kehilangan pekerjaan mereka bulan lalu, data dari lembaga riset yang berbasis di Mumbai menunjukkan, pedagang kecil dan penerima upah harian adalah pihak yang menanggung sebagian besar kerugian.

Sektor jasa utama negara itu anjlok pada bulan April, menunjukkan perlambatan parah dalam perekonomian.

Upaya untuk memulai kembali kegiatan di beberapa industri seiring dengan kuncian yang secara bertahap mereda, juga disertai kekurangan tenaga kerja. Banyak pekerja migran melarikan diri atau meninggalkan kota-kota India dengan berjalan kaki atau dengan layanan kereta, khusus ke desa asal mereka setelah mereka berjuang untuk memberi makan diri sendiri dan keluarga mereka di tengah-tengah kuncian.

Modi mengatakan, tahap selanjutnya dari penguncian yang dijadwalkan akan dicabut pada 18 Mei, setelah diperpanjang dua kali akan berbeda dalam banyak hal. “Hal Itu akan didasarkan pada saran yang diterima dari negara bagian,” katanya, seraya menambahkan bahwa pengumuman juga akan dibuat dalam beberapa hari mendatang.

Corona akan menjadi bagian dari kehidupan untuk waktu yang lama. Tapi kita tidak bisa membiarkan hidup kita berputar di sekitar krisis corona. Terlepas dari beberapa relaksasi untuk industri dan pertanian bulan lalu, dalam minggu ini, kantor diizinkan untuk beroperasi dengan kapasitas sepertiga, sementara jaringan kereta api besar negara itu dimulai kembali pada hari, Selasa, dengan layanan terbatas.

Sumber : CNA

Pewarta: Julyana Ang

Editor; Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles