8.8 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Picu Gumpalan Darah, PM Thailand Batal Divaksin AstraZeneca

Jakarta, MISTAR.ID

Thailand juga akan menunda pemberian vaksin AstraZeneca setelah beberapa negara Eropa menangguhkan program mereka menyusul kekhawatiran pembekuan darah. Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dan anggota kabinet membatalkan rencana untuk mendapatkan suntikan vaksin corona buatan AstraZeneca, Jumat (12/3/21).

Keputusan tersebut dilakukan setelah muncul laporan kasus penggumpalan darah di sejumlah negara Eropa. Dalam jumpa pers kementerian kesehatan, Prasit Watanapa, Dekan Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Siriraj, menegaskan bahwa inokulasi terhadap PM Prayut dan sejumlah anggota kabinet dibatalkan menyusul adanya laporan kasus penggumpalan darah di Denmark, Norwegia, dan Islandia.

“Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan,” kata Piyasakol Sakolsatayadorn, penasihat komite vaksin Covid-19 negara itu, dalam konferensi pers seperti mengutip AFP. “Kami akan menunda (juga),” sebutnya.

Baca Juga:Terjadi Pembekuan Darah Usai Divaksin, Denmark Setop Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Prasit mengatakan bahwa Thailand juga akan menunda pemberianvaksin AstraZeneca setelah beberapa negara Eropa menangguhkan program mereka menyusul kekhawatiran pembekuan darah. Dilansir media, Jumat (12/3/21), Denmark menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca selama 14 hari, setelah dilaporkan ada seorang perempuan berusia 60 tahun meninggal akibat penggumpalan darah setelah disuntik.

Mereka menyatakan dalam laporan hasil evaluasi penyuntikan vaksin itu ada kemungkinan terjadi efek samping sangat serius dalam penggunaan vaksin AstraZeneca. Senada, Pemerintah Austria menghentikan sementara vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, karena tengah menyelidiki laporan kematian akibat kelainan penggumpalan darah dan emboli paru yang dialami oleh penduduk yang divaksin.

“Saat ini belum memungkinkan untuk memberikan kesimpulan apakah ada kaitannya. Kami bertindak cepat dan harus dilakukan penyelidikan menyeluruh,” kata Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke, melalui Twitter.

Baca Juga:Eropa dan Italia Blokir Pengiriman Vaksin AstraZeneca ke Australia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (FHI), Geir Bukholm, menyatakan sengaja menghentikan sementara program vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan. Namun, dia tidak merinci kapan penundaan itu akan berakhir. “Kami akan menunggu informasi jika ada kaitan antara vaksinasi dan kasus penggumpalan darah,” kata Bukholm.

Islandia menyatakan menghentikan sementara program vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca sampai mendapat laporan dari Badan Pengawas Obat Eropa (EMA). Pemerintah Italia, Estonia, Lithuania, Luksemburg dan Latvia juga melakukan hal yang sama.

EMA menyatakan sampai saat ini belum menemukan kaitan antara vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca dengan kasus penggumpalan darah di Austria. Menurut mereka kasus itu hanya dilaporkan terjadi pada 22 orang dari tiga juta penduduk yang disuntik sejak 9 Maret lalu. (cnnindonesia/hm12)

Related Articles

Latest Articles