7.3 C
New York
Friday, March 29, 2024

Perhitungan AS Tak Jitu, Nyatanya Taliban Kuasai Afghanistan

Jakarta, MISTAR.ID

Semula pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Taliban tidak akan mampu menguasai Afghanistan denan cepat. Ternyata perhitungan AS itu tak jitu, setelah Taliban dengan cepat merebut Kabul dan menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan pada Minggu (15/8/21) kemarin.

“Faktanya adalah kita melihat bahwa pasukan (pemerintah Afghanistan) itu tak mampu membela negara. Dan itu terjadi lebih cepat dari yang kami perkirakan,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, kepada CNN, Minggu (15/8/21).

Bulan lalu, Presiden AS, Joe Biden, dan pejabat senior di pemerintahannya yakin Taliban butuh lebih banyak waktu untuk menguasai Afghanistan.

Baca Juga: Presiden Afghanistan Kabur, Taliban Sebut Perang Telah Usai

Namun ternyata, hanya dalam waktu 10 hari setelah Taliban menaklukkan kota strategis Afghanistan, mereka berhasil menduduki Kabul. Terhitung sejak penarikan pasukan pada Mei lalu, kelompok itu hanya butuh waktu dua bulan untuk mengambil alih Afghanistan.

Kini, Amerika Serikat hanya bisa berjuang menjaga keamanan warganya saat evakuasi dari Afghanistan.AS sampai-sampai mengerahkan total ada 6.000 tentara untuk mengamankan evakuasi warganya dari Afghanistan.

Taliban mulai gencar melakukan serangan usai AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menarik pasukan pada Mei lalu. AS resmi akan menarik seluruh pasukannya pada akhir Agustus mendatang.

Baca Juga: Taliban Masuki Kabul, Afghanistan Siapkan Pemerintahan Transisi

Hari-hari usai pasukan ditarik, situasi keamanan di Afghanistan mengkhawatirkan. Pasukan keamanan pontang-panting melawan Taliban, sementara warga banyak yang memilih angkat kaki.

Kemarin, Minggu (15/8/21), Taliban berhasil memasuki Kabul dan menduduki istana kepresidenan Afghanistan. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, memilih angkat kaki dan kabur ke Tajikistan, demi menghindari pertumpahan darah.

Ghani juga menyatakan saat ini, Taliban sudah menang seluruh pertempuran. Taliban, katanya, kini memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kemakmuran, dan harga diri rakyat Afghanistan.

Baca Juga: Afghanistan Kian Mencekam, 12 Kota Provinsi Kini Dikuasai Taliban

Sebelum sampai Kabul, Taliban telah merebut sejumlah kota strategis di Afghanistan, seperti Herat, Kandahar, Jalalabad, Mazar-i-Sharif dan lainnya. Beberapa di antaranya direngkuh tanpa perlawanan.

Taliban bertekad membentuk pemerintahan terbuka usai berhasil merebut Kabul dari pemerintah Afghanistan.

“Saya berpikir tentang pemerintah inklusif di Afghanistan. Ini adalah tuntutan dan keinginan serta demi keamanan seluruh penduduk Afghanistan,” ujar jurubicara Taliban, Sohail Shaheen, dikutip Associated Press, Senin (16/8/21).(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles