Bangkok. MISTAR.ID
Jumlah penyu belimbing yang membangun sarang di pantai-pantai Thailand telah mencapai ketinggian dua dekade dengan daerah yang kosong dari para turis karena virus korona, menurut Pusat Biologi Laut Phuket.
Kongkiat Kittiwatanawong, direktur Pusat Biologi Laut Phuket, mengatakan kepada Reuters bahwa 11 sarang penyu yang ditemukan pihak berwenang di pantai sejak November adalah yang terbanyak dalam 20 tahun terakhir.
“Ini adalah pertanda yang sangat baik bagi kami karena banyak area untuk pemijahan telah dihancurkan oleh manusia,” kata Kittiwatanawong mencatat tidak ada sarang seperti itu telah ditemukan dalam lima tahun sebelumnya. “Jika kita dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kita tidak memiliki banyak pemijahan ini, karena kura-kura memiliki risiko tinggi terbunuh oleh alat tangkap dan manusia mengganggu pantai.”
Thailand telah menghadapi 47 kematian dan 2.792 infeksi akibat virus, menurut Johns Hopkins University, mendorong pembatasan yang berkisar dari larangan penerbangan internasional hingga menyerukan agar penduduk tetap di rumah. Akibatnya, tujuan wisata negara tersebut mengalami kemacetan lalu lintas yang besar.
Penyu belimbing, spesies penyu laut terbesar di dunia, keduanya dianggap sebagai spesies yang rentan secara global dan terdaftar sebagai terancam punah di Thailand. Mereka menjauhi pantai ketika mereka penuh sesak dengan turis, mengandalkan kondisi gelap dan tenang. Staf di taman nasional di provinsi selatan Phang-Nga mengatakan mereka menemukan 84 tukik pada akhir Maret. Sarang yang dilaporkan hanyalah kasus terakhir dari satwa liar yang memasuki wilayah yang sementara waktu ditinggalkan manusia karena coronavirus.
Penguncian telah mengakibatkan banyak hewan lain berkelana ke daerah yang biasanya dihuni, termasuk babi hutan di Haifa, Israel, dan rusa yang berkeliaran di pinggiran kota London, sementara angsa dan ikan telah terlihat di kanal-kanal Venesia sementara mereka bebas dari lalu lintas kapal. Pada bulan Maret, kawanan kambing lebih dari 100 ekor menyerbu sebuah desa kecil di Wales di tengah prosedur kuncian Inggris.
Sumber: TheHill.com
Penerjemah: Julyana Ang
Editor : Jelita Damanik
