9.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Peluncuran Kapal Perang Disuguhi Tarian Perempuan Seksi

Australia, MISTAR.ID

Menteri Pertahanan (Menhan) Peter Dutton kecewa. Pasalnya, peluncuran kapal perang baru Australia, HMAS Supply disuguhi tarian twerking dari para perempuan seksi. Suguhan tarian itu pun memicu kecaman yang meluas dari berbagai pihak.

Dutton mengaku telah mengambil tindakan atas tarian yang menampilkan gerakan provokasi seks itu. Dia berjanji insiden seperti itu tidak akan terulang lagi di masa mendatang. Video tarian itu telah diposting oleh ABC dan menjadi viral di media sosial.

Menhan Dutton, Jumat (16/4/21) mengatakan dia telah berbicara dengan kepala Angkatan Laut tentang insiden itu ketika pemerintah bergulat dengan kekhawatiran tentang perlakuan terhadap perempuan. “Itu tidak terlihat bagus,” kata Dutton. “Saya telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa itu tidak akan terjadi lagi,” ujarnya.

Baca Juga:Setelah Filipina, Giliran Vietnam Kirim Kapal Perang ke LCS

Sementara itu, kelompok tari yang berbasis di Sydney, 101 Doll Squadron, mengaku kecewa dengan tindakan ABC yang mereka anggap telah mengedit video itu. Video yang diedit menunjukkan tarian disuguhkan kepada para pejabat yang sejatinya tidak hadir dalam upacara tersebut.

Kelompok tari tersebut mengatakan bahwa rekaman video juga diambil dari sudut yang tidak dapat dilihat oleh penonton, yang menurut mereka “menyeramkan” dan membuat mereka merasa “terancam dan dieksploitasi”.

ABC telah mengeluarkan pernyataan meminta maaf atas editing video tersebut dan kepada para pejabat yang tidak hadir di pertunjukan itu. Namun, media itu membela diri atas penayangan video pertunjukan tari twerking, dengan mengatakan itu diambil dengan cara standar.

Baca Juga:Setelah Dilantik, Joe Biden Langsung Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan

Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan kelompok tari komunitas telah mengalami pelecehan yang luar biasa dan menerima permintaan maaf dari penyiar ABC. “Saya pikir itu sangat penting bagi pentingnya diskusi yang kita miliki tentang rasa hormat, dan bagaimana kita menghadapi satu sama lain, ketika kita memiliki perbedaan pendapat,” katanya kepada Sunrise.

“Saya yakin pihak pembela akan memandang cara mereka menonton acara commissioning dan memastikan bahwa mereka menangani setiap kekhawatiran yang muncul,” ujarnya. “Tapi saya tidak ingin peserta dalam kelompok pertunjukan seperti itu harus menanggung hal-hal yang mereka nikmati dalam seminggu terakhir,” sebutnya. (sindo/hm12)

Related Articles

Latest Articles