7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Paus Fransiskus Dan Paus Benediktus XVI Divaksin Covid-19

Vatikan, MISTAR.ID

Dua pemimpin tertinggi Gerja Katolik Roma ini, Paus Fransiskus dan mantan Paus Benediktus XVI menerima suntikan vaksin Covid-19, demikian keterangan Vatikan. Melalui juru bicara Matteo Bruni mengatakan, injeksi itu merupakan bagian dari program vaksinasi Pemerintah Kota Vatikan.

“Saya bisa membenarkan sebagai bagian dari program, dosis pertama diberikan kepada Paus Fransiskus dan Paus Emeritus,” jelas Bruni. Berdasarkan laporan yang beredar sebelumnya, Paus Fransiskus sudah menerima vaksin Covid-19 pada Rabu (13/1/21).

Kabar itu terjadi pada hari pertama program vaksinasi Vatikan. Namun, pejabat setempat menolak untuk mengomentarinya. Sementara berdasarkan laporan media, Paus Benediktus XVI sudah mendapatkan injeksinya pada Kamis pagi (14/1/21).

Baca juga: Komplikasi Covid-19, Dokter Pribadi Paus Fransiskus Meninggal

Seperti diberitakan media, Paus Benediktus berusia 83 tahun. Sementara penerusnya yang berasal dari Argentina berumur 84 tahun. Dalam wawancara yang disiarkan pada akhir pekan, Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio itu menyerukan agar publik bersedia divaksin.

“Terdapat keengganan berujung bunuh diri yang tak bisa saya jelaskan. Tetapi saya meminta agar Anda divaksin,” tegasnya. Paus pertama yang berasal dari kalangan Jesuit itu dikenal sering berbaur dengan umat, dan kadang terporet tak memakai masker.

Namun sejak virus corona menyebar di seluruh dunia pada awal 2020, Paus Fransiskus dilaporkan mengurangi kegiatan audiensinya. Terdapat kekhawatiran bagaimana Sri Paus bakal menghadapinya jika terinfeksi corona, mengingat dia hanya mempunyai satu paru-paru.

Pada usia 21 tahun, Paus hampir mati karena menderita pleurisy, yang menyebabkan salah satu paru-paru harus diangkat. Dalam buku Let Us Dream, Paus memuturkan dia bisa memahami jika korban Covid-19 begitu kesulitan bernapas saat di ventilator. Laporan media setempat menyebutkan Paus Fransiskus menerima vaksin Pfizer, yang disetujui di Uni Eropa pada 21 Desember. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles