10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pandemi Covid-19, MA Brazil Larang Polisi Serang Pemukiman Kumuh

Brasilia, MISTAR.ID

Pemukiman kumuh (favela) di Rio de Janeiro sering menjadi target operasi kepolisian untuk mengungkap berbagai kasus kejahatan seperti narkoba dan tindakan kriminal lainnya namun menjadi sumber bencana baru bagi warga.

Karenanya, Ketua Mahkamah Agung Bazil pada Jumat (5/6/20) melarang serangan polisi di pemukiman kumuh (favela) di Rio de Janeiro selama pandemi virus corona baru, saat banyaknya kritik atas taktik brutal polisi bermunculan di bangsa terbesar Amerika Latin itu.

Dalam keputusannya, Ketua MA Edson Fachin melarang serangan-serangan di favela “kecuali dalam kasus-kasus yang sangat luar biasa” yang kebanyakan disetujui terlebih dulu oleh kantor kejaksaan negeri.

Baca juga : Jumlah Korban Jiwa Corona Di Brazil Lampaui Italia

Pasukan kepolisian Rio dikenal suka melakukan kekerasan, telah membunuh lebih dari 1.800 orang pada 2019. Saksi mata yang lugu sering terjebak dalam baku tembak dan polisi umumnya dituduh melakukan penembakan terlebih dulu. Ini sikap polisi yang mengutamakan tembak dulu, soal kebenaran urusan belakangan.

Pada Mei, polisi di Rio dikecam karena satu operasi yang menewaskan anak berumur 14 tahun, sama seperti peristiwa baku tembak lain di favela yang didera corona, yang mengakibatkan ratusan orang turun ke jalan-jalan.

Protes di Amerika Serikat atas pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata, saat di tahanan polisi di Minnesota, telah memotivasi protes di Brazil.

Baca juga : Corona Brazil Memburuk, 20 Ribu Kasus Baru Dan 888 Kematian Sehari

“Ini keputusan bersejarah,” kata anggota Kongres Alessandro Molon, yang partai politiknya PSB telah melayangkan tuntutan yang menghasilkan keputusan itu.

“Mungkin kemenangan terpenting adalah memerangi rasisme kelembagaan,” kata Molon. “MA memutuskan berpihak pada kehidupan dan jelas bahwa nyawa orang kulit hitam berharga.” (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles