19.5 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Misteri Bungker Tempat Trump Sembunyi Saat Unjukrasa Berubah Rusuh

Jakarta, MISTAR.ID

Amerika Serikat memiliki fasilitas bungker dan jalan rahasia untuk melindungi pemimpin negara mereka. Presiden ke-45 Donald Trump menggunakan fasilitas tersebut untuk menghindari para demonstran gerakan Black Lives Matter pada Jumat (29/5/20) malam. Lalu sejak kapan bungker itu berdiri?

Sebenarnya Gedung Putih, dikutip dari The Washington Post memang memiliki ruang darurat. Letaknya ada di bawah Sayap Timur Gedung Putih.

Bangunan itu adalah Pusat Operasi Darurat Kepresidenan (PEOC), yang dibangun selama Perang Dunia II. Ini menjadi tempat berlindung bagi Presiden Franklin D. Roosevelt di tahun 1945.

Saat terjadi serangan 11 September 2001, wakil presiden AS kala itu Richard B. Cheney sempat dilarikan ke tempat rahasia. Bukan cuma dirinya, istri Presiden George W Bush yakni Laura Bush juga dilarikan ke tempat yang sama.

Dalam sebuah buku yang diterbitkan pada awal 2010, Laura Bush menggambarkan kisahnya saat dievakuasi ke fasilitas itu.

“Saya bergegas masuk dan turun melalui sepasang pintu baja besar yang menutup di belakang saya dengan desisan keras, membentuk segel kedap udara,” tulisnya.

“Saya sekarang berada di salah satu lorong bawah tanah yang belum selesai di bawah Gedung Putih, menuju PEOC, yang dibangun untuk Presiden Franklin Roosevelt selama Perang Dunia II.”

Baca Juga:Gedung Putih Diserbu Demonstran, Trump Dilarikan ke Bunker

“Kami berjalan bersama dengan lantai ubin tua dengan pipa yang menggantung dari langit-langit dan semua jenis peralatan mekanis. PEOC dirancang untuk menjadi pusat komando selama keadaan darurat, dengan televisi, telepon, dan fasilitas komunikasi.”

Laura Bush menggambarkan ia dibawa ke ruang konferensi kecil dengan meja besar. Arsip Nasional kemudian merilis foto-foto anggota pemerintahan George W. Bush di ruangan tersebut.

Namun bunker yang dipakai Trump, sepertinya bungker baru. Ditulis media itu, ini merupakan bangunan yang lain, lebih besar, dengan fasilitas yang baru di tempat yang lain.

Bunker tersebut dibangun setelah serangan 11 September. Hal ini setidaknya diungkap Ronald Kessler, penulis buku “Gedung Putih Trump: Mengubah Aturan Permainan” yang terbit di 2018.

“Setelah serangan itu, orang-orang keamanan nasional mengakui bahwa itu tidak akan mampu hanya seperti ini” kata Kessler, merujuk pada fasilitas lama.

“Itu tidak cukup. Idenya adalah, sebelum itu, bahwa jika ada serangan nuklir atau serangan biologis, radiologis, staf Gedung Putih dan orang-orang presiden dapat dievakuasi ke beberapa lokasi terpencil di Virginia Barat atau Pennsylvania.”

Baca Juga:Ini Kata Donald Trump Soal Kematian George Floyd

“Tetapi kemudian mereka menyadari setelah serangan 11 September, bahwa mereka tidak akan pernah bisa meninggalkan Washington. Apalagi dengan kendaraan, karena semua jalan terhalang. Itu akan terlalu lama. Bahkan dengan helikopter, itu akan sangat berisiko, mengingat bahwa negara itu sedang diserang.”

“Jadi mereka datang dengan skema ini untuk membuat fasilitas yang benar-benar terpisah, bunker bawah tanah di bawah North Lawn.”

Pada 2010, Administrasi Layanan Umum (GSA) memulai proyek besar di luar bagian Gedung Putih, tempat di Kantor Oval dan kantor penasihat senior presiden berada. GSA bersikeras bahwa pekerjaan itu dimaksudkan untuk menggantikan infrastruktur yang ada di Gedung Putih.

Namun dilihat dari skalanya hal ini tak masuk akal. Apalagi ada kerahasiaan dalam proyek itu. “GSA berusaha keras untuk menjaga rahasia pekerjaan,” tulis Associated Press pada 2012, ketika konstruksi hampir selesai.

“Tidak hanya memasang pagar di sekitar lokasi penggalian tetapi memerintahkan subkontraktor untuk tidak berbicara dengan siapa pun.”

Dalam penjelasannya lebih lanjut, Kessler menjelaskan jika bungker tersebut terdiri dari lima lantai di dalam tanah. Tentunya, lengkap dengan persediaan udara dan suplai makanannya sendiri.

“Itu disegel dari area di atas tanah sehingga jika ada masalah seperti serangan nuklir, radiasinya tidak akan menembus ke dalam bungker ini, karena memiliki dinding beton yang sangat tebal dan hal-hal semacam itu,” ujarnya.

Dalam wawancara itu, ia juga menguak sisi lain yakni terowongan rahasia di Gedung Putih. Kessler menunjukkan bahwa melarikan diri dari Gedung Putih masih memungkinkan sebagai pilihan.

Ada terowongan di bawah gedung. Satu mengarah ke Gedung Keuangan. Satu terowongan lain muncul di South Lawn, di mana presiden dapat mengakses Marine One (helikopter presiden) jika diperlukan.(cnbcindonesia/hm01)

Related Articles

Latest Articles