Afghanistan, MISTAR.ID
Seorang jurnalis Afghanistan, Rahmatullah Nekzad, tewas ditembak orang tidak dikenal saat hendak menuju mesjid, Senin (21/12/20). Ini adalah peristiwa pembunuhan keempat yang menimpa pewarta di Afghanistan. Bahkan lembaga nirlaba yang memantau kebebasan pers, Reporter Tanpa Batas (RSF), Afghanistan adalah negara paling berbahaya bagi wartawan.
Dilansir media, Selasa (22/12/20), insiden itu terjadi di Provinsi Ghazni. Menurut juru bicara kepolisian setempat, Ahmad Khan Serat, peristiwa itu terjadi tidak jauh dari tempat tinggal Nekzad. Lelaki itu juga menjadi Serikat Jurnalis Ghazni. Dia menjadi kontributor Associated Press sejak 2007, dan sebelumnya memasok berita untuk stasiun televisi Al Jazeera.
Kelompok Taliban membantah terlibat dalam pembunuhan Nekzad. Mereka menyebut pihak yang melakukannya sebagai pengecut. “Menurut kami pembunuhan ini adalah kehilangan bagi negara,” kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Baca Juga:Miris! Tujuh Jurnalis Dibunuh di Meksiko
Sebagian besar wilayah Ghazni dikuasai oleh Taliban. Selama menjadi jurnalis, Nekzad kerap keluar masuk bui akibat ditangkap aparat Amerika Serikat, pemerintah Afghanistan dan Taliban. Menurut rekan sejawatnya, Nekzad menyatakan hanya ingin menceritakan kisah dari seluruh pihak.
Pada awal Desember, seorang wartawati yang menjadi penyiar stasiun televisi bernama Malala Maiwand tewas ditembak orang tidak dikenal, ketika dia meninggalkan rumahnya di Provinsi Nangarhar. Sopirnya juga dibunuh oleh pelaku. Kelompok ISIS Afghanistan lantas menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Pada November lalu, dua jurnalis di Afghanistan meninggal dalam dua serangan bom berbeda. Menurut Komite Keselamatan Jurnalis Afghanistan, sudah ada tujuh awak media yang tewas sepanjang 2020. (cnn/hm12)
