10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Menyeramkan! Ribuan Migran Maroko Nekat Menyeberangi Laut Spanyol dengan Berenang

Spanyol, MISTAR.ID

Kejadian sangat menyeramkan dengan resiko mempertaruhkan nyawa dilakukan ribuan penduduk Maroko. Mereka nekat menyeberangi dengan merenangi laut agar dapat sampai wilayah enklave Spanyol dan Melilla.

Tindakan nekat itu mereka lakukan tak lain untuk mencoba mencari peruntungan dan menghindari kemiskinan berkepenjangan yang terjadi di negaranya.

Mereka berharap bisa mendapat kehidupan lebih baik jika berhasil mencapai wilayah itu, untuk kemudian menyeberang ke daratan Eropa.

Baca Juga: Delegasi Maroko Nikmati Wisata Samosir

Akan tetapi, upaya itu bukan tanpa risiko. Seorang imigran dilaporkan tenggelam diduga saat berenang menyeberangi lautan menuju wilayah enklave itu, seperti dilansir AFP, Rabu (19/5/21).

“Saya tahu ini adalah petualangan dan saya tidak takut dengan kematian. Justru saya takut mati dalam keadaan miskin,” kata seorang perempuan Maroko yang ikut menyeberang, Amal (18).

Amal mengatakan dia nekat menerobos penjagaan perbatasan dari desa terdekat bernama Martil, setelah membaca unggahan di Facebook sejawatnya berhasil mencapai wilayah enklave itu dan tidak tertangkap. Akhirnya dia juga tergiur mencoba.

Baca Juga: Negara Miskin Cuma Dapat 0,2 Persen Stok Vaksin

Para imigran yang tidak berani berenang memilih berjalan di kawasan pesisir pantai Fnideq, Maroko, menuju Ceuta.

Akan tetapi, aksi para pendatang dari Maroko itu tepergok oleh penjaga perbatasan Spanyol. Akhirnya sekitar 6.000 imigran, termasuk 2.700 anak-anak, dipulangkan.

Aparat penjaga perbatasan Maroko lantas memergoki aksi para imigran itu dan menghalau mereka dengan menembakkan gas air mata. Namun sebagian berhasil kabur dan melanjutkan perjalanan ke Ceuta.

Baca Juga: Bill Gates Perkirakan Negara Miskin Terlambat Dapat Vaksin

Sementara itu, sekitar 300 imigran dari wilayah sub-Sahara nekat memanjat pagar pembatas untuk bisa masuk ke wilayah enklave Spanyol di utara Afrika, Melilla.

Menurut aparat keamanan setempat, sebanyak 85 orang pendatang gelap, terdiri dari laki-laki dan perempuan berhasil memanjat pagar pembatas dan masuk ke wilayah itu.

Dua wilayah enklave itu adalah satu-satunya perbatasan darat Uni Eropa di wilayah Afrika. Sebab, Spanyol merupakan anggota blok itu.

Maka dari itu wilayah enklave tersebut menjadi tujuan utama para pendatang gelap dengan harapan bisa mendapat kehidupan layak di Benua Biru.

Pandemi virus corona turut menghambat roda perekonomian Maroko. Tingkat kemiskinan penduduk di negara utara Afrika itu melejit akibat tingginya pengangguran lantaran penutupan perbatasan.

Fnideq yang berbatasan langsung dengan Ceuta adalah wilayah pelabuhan yang tadinya menyedot banyak tenaga kerja, sekaligus rawan penyelundupan.

Selain itu, Maroko yang merupakan bekas negara jajahan Spanyol juga masih dibelit masalah separatis. Pemberontak Front Polisario sampai saat ini masih terlibat pertempuran dengan Maroko dengan tujuan memerdekakan diri dan berdaulat atas wilayah Sahara Barat.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles