Bangkok, MISTAR.ID
Perekonomian Thailand tetap kuat menuju pemulihan meskipun ketidakpastian global, dan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan dilakukan secara bertahap untuk memastikan pemulihan berlanjut. Hal tersebut disampaikan menteri keuangan Arkhom Termpittayapaisith dalam sebuah forum bisnis pada hari Rabu (7/12/22).
Arkhom mengatakan, perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara stabil, dengan suku bunga yang relatif rendah, likuiditas yang cukup dan posisi fiskal dan keuangan yang kuat.
“Ekonomi Thailand telah membuktikan sekali lagi bahwa ia sangat tangguh dan dapat mengatasi badai,” katanya, seraya menambahkan bahwa pertumbuhan kuartal ketiga tahunan sebesar 4,5 persen merupakan laju tercepat dalam lebih dari satu tahun.
Baca juga:Kunjungan Wisman ke Sumut dari Thailand Melonjak
Perekonomian Thailand diperkirakan tumbuh 3,4 persen tahun ini dan 3,8 persen tahun depan, dengan sektor pariwisata sebagai pendorong utama, kata Arkhom, mengutip perkiraan kementerian.
Namun, akhir bulan lalu dia mengatakan bahwa ekonomi mungkin tidak mencapai perkiraan pertumbuhan 3,8 persen tahun depan karena perlambatan ekonomi global, tetapi prospek tahun ini harus tercapai.
Baca juga:Resesi Seks Kini Ancam Thailand
Pemulihan ekonomi Thailand tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara lainnya, dengan sektor pariwisata yang penting baru mulai pulih tahun ini.
Ekonomi tumbuh 1,5 persen tahun lalu, di antara laju paling lambat di kawasan ini. (cna/hm06)
