8.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Memanas! Kapal Induk AS Latihan di Laut China Selatan

Jakarta, MISTAR.ID

Hubungan Amerika Serikat dengan China kian memanas. Pada saat China melakukan latihan militer di LCS sejak 1 Juli lalu, kemudian Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi dua kapal induknya melakukan latihan di Laut China Selatan, Sabtu (4/7/20) waktu setempat.

“USS Nimitz dan USS Ronald Reagan sedang melakukan operasi dan latihan di Laut China Selatan untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” tulis Angkatan Laut AS dalam rilisnya seperti dikutip Reuters, Minggu (5/7/20).

Angkatan Laut AS tidak secara spesifik menjelaskan lokasi latihan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Vietnam Menentang Pelatihan Militer China di Laut China Selatan

“Tujuannya adalah untuk menunjukkan sinyal yang jelas kepada mitra dan sekutu kami bahwa kami berkomitmen terhadap keamanan dan stabilitas regional,” ujar salah satu anggota perwira Angkatan Laut AS George Wikoff seperti dikutip Wall Street Journal.

Wikoff membantah apabila latihan itu digelar untuk merespons latihan yang dilakukan militer China. Seperti diketahui, Departemen Pertahanan AS pada pekan ini mengkritik langkah China yang dinilai kontraproduktif terhadap upaya mengurangi ketegangan dan menjaga stabilitas.

China menepis kritik AS. Sebaliknya, Negeri Tirai Bambu menilai AS yang harus disalahkan seiring peningkatan ketegangan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Lagi, Pesawat Militer China Terbang Di Kawasan Taiwan

Sejatinya, kapal induk AS telah lama melakukan latihan di Pasifik Barat, termasuk di Laut China Selatan. Pada satu titik AS bahkan menempatkan tiga kapal induk.

Pekan lalu, China mengumumkan akan menggelar latihan di dekat Kepulauan Paracel yang diklaim juga oleh Vietnam. Vietnam dan Filipina mengkritik rencana itu lantaran dapat memengaruhi hubungan diplomasi.

AS menuduh China berusaha mengintimidasi negara-negara di Asia Tenggara yang berpotensi mengeksploitasi cadangan minyak dan gas di kawasan itu. Negara-negara itu antara lain Brunei, Malaysia hingga Filipina.(cnbc/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles