7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Malaysia Pecah Rekor Kasus Covid-19 Tertinggi Selama Pandemi

Jakarta, MISTAR/ID

Kasus harian virus corona di negara jiran Malaysia makin mencemaskan. Laporan terkahir, negara itu dua hari berturut-turut memecahkan rekor lonjakan kasus harian tertinggi selama pandemi dengan 9.353 kasus pada Sabtu (10/7/21).

Pada Jumat (10/7/21) kemarin, Malaysia melaporkan kasus harian Covid-19 mencapai 9.180 kasus.

Rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada 29 Mei lalu, saat Negeri Jiran melaporkan 9.020 kasus dalam sehari dan menyebabkan pemerintah menerapkan lockdown pada 1 Juni.

Melonjaknya kasus di Malaysia menyebabkan banyaknya pasien yang dirawat di Rumah Sakit terutama Unit Perawatan Darurat (ICU) yang mencapai 959 pasien.

Baca Juga: Tertinggi di Dunia, Kasus Positif Harian Covid-19 di Tanah Air Lampaui Inggris dan India

Dari angka tersebut, sebanyak 451 pasien telah diintubasi. Keterisian tempat tidur (BOR) di Malaysia pun sudah mencapai 100 persen.

Merespon hal tersebut, Kementerian Kesehatan Malaysia mengklaim terus meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien, terutama yang memerlukan perawatan di ICU.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah berharap kasus di negerinya menurun dalam waktu satu atau dua minggu ke depan.

Baca Juga: Covid-19 Menggila di Tiga Negara, Termasuk Malaysia dan Indonesia

Ia menyebut percepatan program vaksinasi dan kontrol kesehatan masyarakat seperti mobilitas saat ini dapat membuat kurva pandemi landai.

“Saya yakin dengan metode pengendalian pergerakan yang lebih baik, kita akan melihat jumlah kasus yang lebih stabil serta penurunan dalam satu atau dua minggu. Pada saat yang sama, proses vaksinasi harus dipercepat,” terangnya, mengutip The Star, saat tampil di bernama TV dalam program The Nation, Sabtu (10/7/21) malam.

Lonjakan kasus yang terjadi, lanjut Noor Hisham, disebabkan karena banyaknya tes yang dilakukan terutama di wilayah Selangor dan Kuala Lumpur.

Kedua wilayah itu diketahui berada dalam pengetatan aturan pergerakan (EMCO). Hingga saat ini, penguncian wilayah di Malaysia masih berlaku.
Pemerintah baru akan mencabut aturan itu, jika kasus harian di bawah 4.000. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi membuat Malaysia mengalami gejolak politik.

Baca Juga: Viral! Pasien Covid-19 Meninggal, Dokter di India Dipukuli Keluarga Pasien

Salah satu partai terbesar Malaysia, UMNO, menarik dukungan dari koalisi yang mendukung Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, menilai Muhyiddin gagal menepati janji untuk menangani pemulihan ekonomi dan pandemi Covid-19.

“Sudah jelas pemerintahan ini gagal memenuhi aspirasi rakyat. Kegagalan pemerintah ini sangat terlihat. Mereka menyelewengkan deklarasi status darurat negara, yang terlihat sebagai taktik politik, dan hanya membuat kesengsaraan bagi rakyat dan perekonomian,” kata Zahid.

Hingga kini, menurut laporan di Worldometer, total kasus Covid-19 di Malaysia mencapai 827,191, dengan angka kematian sebanyak 6.067 kasus.(CNN/hm02)

Related Articles

Latest Articles