8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Mal di Ukraina Dihantam Rudal Rusia, 18 Tewas dan Puluhan Hilang

London, MISTAR.ID

Kekerasan kemanusiaan terus berlanjut di Ukraina. Hantaman rudal Rusia ke sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, Ukraina Tengah mengakibatkan sedikitnya 18 orang tewas dan 36 lainnya hilang dan petugas kebakaran masih mencari korban yang mungkin masih tertimbun di reruntuhan mal pada Selasa.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal mereka telah menghantam gudang penyimpanan senjata kiriman dari Barat di sekitar lokasi. Ledakannya memicu kebakaran yang kemudian merembet ke mal tersebut, katanya.

Ukraina mengatakan bahwa tak ada target militer di kawasan itu dan bahwa Rusia telah membunuh warga sipil secara sengaja di Kremenchuk. Rusia mengklaim pusat perbelanjaan itu kosong dan tidak digunakan.

Baca juga: Kota Utama Jatuh, Rusia Kepung Pasukan Ukraina

Pernyataan itu dibantah kerabat para korban yang tewas, hilang atau luka-luka seperti Ludmyla Mykhailets. Perempuan 43 tahun itu sedang berada di dalam mal itu bersama suaminya ketika ledakan melempar tubuhnya.

“Saya terlempar dengan kepala di bawah dan serpihan mengenai badan saya. Seluruh tempat itu runtuh,” kata dia saat dirawat di rumah sakit.

Kerabat korban yang hilang berkumpul di hotel di seberang jalan dari lokasi kejadian. Orang-orang dewasa dan anak-anak, beberapa sambil meneteskan air mata, menyalakan lilin dan meletakkan bunga sebagai penghormatan kepada mereka yang meninggal.

Baca juga: Kritik Perang Ukraina, Rusia Tahan Politisi Oposisi Terkemuka Moskow Ilya Yashin

Di wilayah timur, Gubernur Dnipropetrovsk mengatakan di media bahwa Rusia menembakkan enam rudal, tiga di antaranya ditembak jatuh. Infrastruktur kereta api dan sebuah kompleks industri hancur, dan sebuah kantor penyedia jasa terbakar dalam serangan itu.

Sementara itu, Ukraina dan Rusia saling melemparkan tuduhan dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Selasa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Rusia sebagai “negara teroris”.

Rusia menuduh Zelenskyy memanfaatkan kesempatan itu sebagai “kampanye humas jarak jauh” untuk mengumpulkan lebih banyak senjata dari Barat. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles