21 C
New York
Friday, May 3, 2024

Lockdown Malaysia Diperketat, Warga Serbu Mal Dan Supermarket

Ipoh, MISTAR.ID

Lonjakan Covid-19 yang terjadi di Malaysia memaksa negara itu memberlakukan pengetatan dan memperluas wilayah pembatasan (lockdown) mulai Selasa (25/5/21). Keputusan ini membuat warga mengalami panic buying dan menyerbu mal dan supermarket untuk membeli kebutuhan yang diperlukan.

Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan lebih banyak wilayah akan dimasukkan ke dalam Perintah Pengendalian Gerakan yang Ditingkatkan (Enhanced Movement Control Order/EMCO) atau lockdown secara nasional.

Perluasan ini termasuk 15 wilayah di Terengganu, 24 di Pahang, dua di Kelantan, empat di Perak, lima di Sabah, satu di Sarawak, dan satu di Johor. Semuanya dijadwalkan mulai pada 22 Mei. Pada akhirnya terjadi aksi panic buying yang dilakukan warga Malaysia.

Baca juga: Malaysia Darurat Covid-19, RS Membludak Update 3.120 Kasus Baru

Selain itu, pemerintah diharapkan mengadakan pertemuan untuk membahas kemungkinan MCO penuh dengan semua menteri utama dan Menteri Besar. Saat putaran ketiga MCO dimulai, tampaknya orang-orang masih belum belajar setelah dua penerapan pembatasan gerak demi mengatasi virus corona.

Seperti dilansir media, Senin (24/5/21) beberapa pengguna Facebook berbagi foto orang-orang yang berbaris di beberapa toko kelontong di Ipoh. Antrean bahkan nampak di halaman mereka ketika orang-orang diduga mulai panik membeli dan menimbun bahan makanan dan kebutuhan lainnya pada 22 Mei.

Padahal Pemerintah Malaysia telah mengatakan bahwa tidak perlu membeli bahan makanan secara berlebihan karena sumber makanan selalu ada. Oleh karena itu penimbunan berlebihan tidak diperlukan.

“Perilaku perlu membeli terlalu banyak ini membuat orang lain kesulitan mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Penebaran yang berlebihan juga biasanya menyebabkan pemborosan makanan,” sebut laporan media. Untungnya, ada cukup banyak orang Malaysia yang setuju bahwa panic buying itu keterlaluan. Mereka berbagi bahwa kepanikan tidak perlu karena toko-toko akan tetap buka.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Malaysia Capai 4.008

Pemerintah Malaysia keluarkan perintah mal, restoran, dan toko untuk beroperasi lebih pendek dimulai dari Selasa 25 Mei 2021. Hal ini dilakukan karena pemerintah mengambil beberapa langkah dalam upayanya untuk menekan lonjakan besar kasus Covid-19.

Pemerintah juga menginginkan 80 persen pegawai negeri, atau 750.000 orang, mulai bekerja dari rumah. Sedangkan sektor swasta telah disarankan untuk mengizinkan 40 persen staf mereka melakukan hal yang sama. Pusat usaha akan diizinkan untuk beroperasi hanya dari pukul 8.00 pagi sampai 8.00 malam, bukan tutup pada pukul 10.00 malam.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia pada 12 Mei melarang makan di restoran dan warung makan, tetapi mengizinkan pesan antar dan pesan antar. Hal ini tentunya makin mempersulit pergerakan dari para pelaku usaha. Pengumuman itu dibuat dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui televisi oleh Menteri Ismail Sabri Yaakob dan Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah. (medcom/hm09)

Related Articles

Latest Articles