5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Lagi, Ditemukan di Jepang Vaksin Moderna Diduga Terkontaminasi

Tokyo, MISTAR.ID

Setelah kasus kematian dua pria warga Jepang usai disuntik vaksin Moderna yang diduga terkontaminasi, pihak Prefektur Okinawa kembali melaporkan penemuan vaksin Moderna yang juga diduga terkontaminasi setelah kebijakan penangguhan vaksin diumumkan oleh pemerintah pusat.

Akibat penangguhan ini, pemerintah Okinawa menunda pelaksanaan vaksinasi covid-19 masyarakat yang seharusnya digelar pada Minggu (29/8/21)

“Kami menangguhkan penggunaan vaksin covid-19 Moderna karena zat asing terlihat di beberapa di antaranya,” ungkap pernyataan resmi pemerintah setempat seperti dilansir dari AFP.

Baca Juga: Jepang Usut Kematian 2 Pria Usai Suntik Vaksin Moderna

Sebelumnya, pemerintah pusat Jepang telah mengumumkan penangguhan penggunaan vaksin covid-19 jenis Moderna sebanyak 1,63 juta dosis.

Kebijakan penangguhan diambil karena pemerintah tengah menyelidiki penyebab meninggalnya dua warga negara usai menerima vaksin Moderna pada awal Agustus 2021.

Dugaannya, vaksin Moderna yang diterima kedua warga tersebut telah terkontaminasi. Kontaminasi ditemukan di beberapa botol dosis vaksin Moderna yang diproduksi di Eropa.

Saat ini sejumlah botol dosis vaksin Moderna yang diduga terkontaminasi telah dikirim ke laboratorium. Targetnya, hasil pengujian akan diumumkan pada pekan depan.

Baca Juga: Vaksin Moderna untuk Indonesia, 8 Juta Dosis Bantuan dari AS

“Saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa kematian ini disebabkan oleh vaksin covid-19 Moderna, dan penting untuk melakukan penyelidikan formal untuk menentukan apakah ada hubungannya,” ungkap manajemen Moderna dan Takeda, distributor perusahaan di Jepang.

Selain Moderna dan Takeda, Rovi, perusahaan farmasi asal Spanyol yang juga mendistribusikan vaksin Moderna di Jepang turut melakukan penyelidikan. Perusahaan menduga bila ada kontaminasi mungkin berasal dari salah satu lini manufakturnya.

Sementara itu, Jepang mencatat vaksinasi covid-19 penuh telah diberikan sebanyak 124 juta dosis atau 44 persen populasi negeri sakura. Saat ini, kasus kematian berada di angka 15.800 orang.(CNN/hm02)

Related Articles

Latest Articles