5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Korban Jiwa Bertambah, Banjir Bandang di Turki Tewaskan 38 Orang

Ankara, MISTAR.ID

Banjir bandang yang melanda Turki mengakibatkan jumlah korban jiwa terus bertambah. Sedikitnya 38 tewas akibat akibat banjir bandang Turki pada Jumat (13/8/21), dengan rincian 32 orang meninggal di Provinsi Kastamonu dan enam lainnya di kawasan Sinop.

Namun masih banyaknya korban hilang yang belum ditemukan diprediksi jumlah korban akan terus meningkat. Seperti dilansir media pada Sabtu (14/8/21) Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD) meyakini angka itu akan bertambah sebab jumlah orang yang hilang belum ditentukan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (13/8/21) juga mengunjungi salah satu kota yang paling parah dilanda banjir untuk memimpin doa bagi para korban dan menjanjikan bantuan pemerintah.

Baca juga: Turki Dilanda Kebakaran Hutan Hebat, Warga Melarikan Diri dari Rumah

Pemerintah setempat melaporkan hampir 200 desa tanpa listrik hingga Jumat (13/8/21), sementara layanan cuaca memperkirakan hujan akan terus mengguyur daerah-daerah terdampak hingga akhir pekan ini.

Selain banjir, Turki juga tengah berjuang memerangi kebakaran hutan yang telah melahap puluhan ribu hektar hutan di sepanjang pantai selatan selama dua pekan terakhir. Bulan lalu, banjir bandang juga menyerang kawasan timur laut Rize dan menewaskan enam orang. Ilmuwan meyakini bencana alam seperti itu menjadi lebih intens dan sering karena pemanasan global.

Belum lama ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan soal perubahan iklim, terutama terkait tingkat gas rumah kaca dunia yang cukup tinggi dan berdampak pada gangguan iklim selama beberapa dekade. Pemanasan 1,1 derajat Celcius yang sudah tercatat itu disebut-sebut memicu kondisi buruk, seperti kebakaran di Turki, Yunani, dan Amerika Serikat.

Terpisah, berdasarkan jajak pendapat, penanganan perubahan iklim akan menjadi prioritas utama sekitar 7 juta pemilih pertama (first time voter) dalam pemilihan Presiden Turki selanjutnya, ketika Erdogan berusaha memperpanjang kekuasaan menjadi tiga dekade. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles