15.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Konflik China-Taiwan Meruncing, Hingga Ancaman Kepada AS dan Australia

Taiwan, MISTAR.ID

Konflik antara China dan Taiwan kian meruncing. Kedua negara tersebut sudah merencanakan penyelesain konflik ini di meja perang.

Taiwan dan China diketahui kerap berseteru dalam banyak hal mulai dari kedaulatan wilayah hingga soal Covid-19. Ketegangan itu tercermin dari jet tempur China yang sering memasuki wilayah udara pertahanan Taiwan. Sejauh ini pesawat tempur China sudah dikerahkan seratus lebih pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara.

Taiwan sendiri mengaku siap tempur menghadapi intimidasi dari China. Taiwan juga meminta bantuan Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan intelijen mengingat provokasi Beijing semakin intens.

Baca juga:China Ingatkan AS Tidak Mendukung Taiwan

Ketegangan ini juga memicu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meresmikan skuadron pertama pesawat tempur F-16V. Latihan militer China, dan juga Amerika Serikat (AS), yang kerap digelar di kawasan itu telah menimbulkan kekhawatiran pada terjadinya konflik yang dipicu oleh krisis China-Taiwan.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Pesawat-pesawat F-16 milik Taiwan itu telah ditambah kemampuannya dengan bantuan AS. Dalam upacara di pangkalan angkatan udara Chiayi, Tsai mengatakan proyek tersebut menunjukkan komitmen yang kuat dalam kemitraan Taiwan dengan AS. Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik, namun AS menjadi pendukung dan pemasok senjata utama hingga langkah itu menyulut kemarahan Beijing.

Akibatnya, China mengeluarkan peringatan mengerikan kepada Australia dengan menyatakan bahwa serangan berat akan segera terjadi jika pasukan Australia datang untuk membela Taiwan. Mengutip Daily Mail, seorang mantan pejabat China telah mengancam Australia dan AS bahwa akan terjadi kiamat jika kedua negara itu bergerak untuk melindungi Taiwan dalam konflik militer.

Baca juga:Tegang dengan China, Taiwan Perkuat Pasukan Cadangan

Victor Gao, yang pernah menjadi penerjemah pemimpin komunis Deng Xiaoping dan sekarang menjadi juru bicara pemerintah China, memperingatkan kekuatan barat untuk tidak ikut campur dalam upaya China untuk mencaplok wilayah yang disengketakan, 180 km di lepas pantainya.

“Mereka yang ingin memblokir penyatuan akan ditakdirkan untuk gagal,” kata Gao kepada 60 Minutes. Dia menambahkan, jika Australia memutuskan untuk berperang bersama dengan tentara AS dalam upaya menghentikan upaya reunifikasi antara daratan China dan Taiwan China, maka akan terjadi hal terburuk yang dapat diimpikan, yakni perang antara China dan Amerika Serikat. (bbs/hm06)

Related Articles

Latest Articles