7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Kematian Meroket di India, Kremasi Mayat Operasi 24 Jam

New Delh, MISTAR.ID

Ledakan infeksi Covid-19 di India dan meningkatnya jumlah kematian akibat virus tersebut mengakibatkan pusat krematorium di India kewalahan menampung jumlah korban yang harus dikremasi.

Sebagian besar pusat krematorium di India dilaporkan terpaksa beroperasi melebihi kapasitas demi mengkremasi jenazah yang terus berdatangan setiap jam tepat waktu. Kepulan asap terus menyeruak dari corong sebuah krematorium di negara bagian Gujarat, barat India, selama hampir 24 jam tanpa henti.

Sebagian besar jenazah itu meninggal akibat menderita virus corona (Covid-19). Selama beberapa waktu terakhir, jumlah penularan dan kematian akibat corona di India memang terus melonjak signifikan.

Baca juga: Covid-19 Di India Menggila, Angka Infeksi Tembus 273.810 Sehari

Negara berpenduduk 1,3 miliar itu mencapai rekor tertinggi 261.500 kasus baru pada Minggu (18/4/21). Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, tiap pengetesan menunjukkan satu positif dari enam orang yang menjalani pengujian Covid-19. Saat ini, India memiliki total 15,3 juta lebih kasus corona dengan 180 ribu kematian.

“Kami bekerja sepanjang waktu dengan kapasitas 100 persen agar bisa mengkremasi jenazah tepat waktu,” kata pengurus salah satu krematorium di Kota Surat, Kamlesh Sailor, kepada Reuters.

Tak hanya pusat kremasi, sebagian rumah sakit juga kewalahan hingga kehabisan tempat untuk merawat pasien Covid-19. Beberapa rumah sakit sudah mengumumkan pasokan ventilator dan tabung oksigen habis hingga banyak rusak karena terus digunakan tanpa henti untuk merawat pasien corona yang datang dan pergi.

Petugas krematorium dan pemakaman menuturkan jumlah kremasi dan pemakanan jauh lebih banyak dibandingkan data kematian corona yang selama ini dirilis pemerintah. Krematorium khusus jenazah Covid-19 terbesar di Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh, Baikunthdham, memaparkan pihaknya menerima jumlah jenazah untuk dikremasi dua kali lipat dari yang dilaporkan pemerintah dalam enam hari terakhir.

Baca juga: India Catat Rekor Covid-19, 234 Ribu Infeksi Dan 1.341 Kematian Sehari

Jumlah itu pun belum termasuk jenazah pasien corona yang dimakamkan di tempat lain, seperti komunitas Muslim di India. Sementara itu kepala krematorium lainnya di Uttar Pradesh, Azad menuturkan jumlah kremasi berdasarkan protokol corona memang telah meningkat lima kali lipat dalam beberapa pekan terakhir. “Kami bekerja siang dan malam. Insinerator beroperasi terus tetapi masih banyak jenazah yang harus menunggu untuk dikremasi,” kata Azad.

49 Penumpang Pesawat Positif Covid-19

Setidaknya 49 penumpang pesawat dari India ke Hong Kong dinyatakan positif mengidap penyakit akibat virus corona atau Covid-19. Media melaporkan bahwa 49 orang itu merupakan penumpang maskapai India, Vistara, yang terbang dari New Delhi ke Hong Kong pada 4 April lalu.

Pesawat Vistara itu sebenarnya dapat membawa total 188 penumpang. Namun, pihak berwenang Hong Kong tak mengumumkan jumlah penumpang yang ikut dalam penerbangan pada 4 April itu.

Bagaimana pun, pemerintah setempat kelimpungan karena rata-rata kasus Covid-19 di Hong Kong sendiri tak mencapai 49 orang setiap harinya. Laporan ini disebut-sebut menjadi dasar pemerintah Hong Kong memberlakukan larangan masuk bagi penerbangan dari India, Pakistan dan Filipina pada Senin (19/4/21).

Baca juga: Ribuan Warga India Positif Covid-19 Akibat Ritual Mandi Bersama

Mereka juga mewajibkan semua penumpang pesawat dari luar Hong Kong untuk menjalani karantina mandiri selama tiga pekan. Semua penumpang pesawat juga diwajibkan menyerahkan bukti hasil negatif Covid-19 dengan waktu tes dalam kurun 72 jam sebelum keberangkatan.

Hong Kong memang merupakan kawasan pertama terkena dampak parah Covid-19 di masa awal pandemi merebak tahun lalu. Namun setelah itu, Hong Kong menerapkan aturan ketat dan berhasil menekan angka infeksi. Hingga saat ini, Hong Kong melaporkan 11.000 kasus dan 209 kematian akibat Covid-19.

Sekitar 9,8 persen dari 7,5 juta penduduk Hong Kong juga sudah menerima vaksinasi Covid-19 sejauh ini. Sementara itu, India sedang bertarung menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Pada Senin (19/4), India melaporkan 259.170 kasus infeksi baru, rekor tertinggi di dunia.

Selain itu, India juga mencatat rekor angka kematian harian terbesar di negara itu, yaitu mencapai 1.761. Secara keseluruhan, India sudah melaporkan 15,32 juta kasus Covid-19 sejak pandemi melanda. Dengan angka ini, India menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles