6.5 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Kedua Tertinggi Di Dunia, Brazil Tembus 500 Ribu Kematian Covid-19

Brazilia, MISTAR.ID

Angka kematian akibat kasus Covid-19 di Brazil meningkat pesat selama setahun terakhir dan kini angkanya terus bertambah dan telah mencapai angka 500 ribu jiwa, Sabtu (19/6/21) waktu setempat dan membuatnya menjadi negara dengan angka kematian terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

“Pada Juni tahun lalu, kami mencapai 50 ribu kematian karena Covid-19. Hanya dalam satu tahun, kami telah melipatgandakan angka ini 10 kali lipat. Ini sangat menakutkan,” kata ahli saraf Brazil Miguel Nicolelis, dikutip dari media.

Hingga Minggu (20/6/21), Covid-19 di Brazil menebus 17,8 juta kasus, dengan penambahan pada Sabtu mencapai 80 ribu kasus. Jumlah kasus di Brazil merupakan yang terbanyak ketiga di dunia menyusul AS dan India.

Baca juga: Krisis Covid-19 Di Brazil Tak Terkendali, 3.163 Kasus Tewas Sehari

Menurut para ahli, kasus Covid-19 yang semakin parah di Brazil terjadi karena vaksinasi yang lambat dan buruknya penanganan pemerintah. Hingga saat ini baru 11,4 persen warga Brazil yang divaksinasi penuh.

Padahal, jumlah kasus dan kematian di Brazil ini bisa dicegah. Studi yang diterbitkan di Lancet Journal menyebut tiga dari empat kematian dapat dihindari jika Brazil mengikuti protokol pandemi dasar. Empat dari dari lima kematian juga bisa dicegah jika pemerintah memerangi Covid-19 sebaik rata-rata negara lain.

Penanganan yang buruk membuat ratusan orang turun ke jalan di Sao Paulo, Rio de Janeiro, Brazilia, Salvador, dan Recife. Mereka kecewa dengan kebijakan yang diterapkan Presiden Brazil Jair Bolsonaro. Survey dari O Globo bahkan menunjukkan Bolsonaro tidak memberikan contoh yang baik karena ikut dalam 84 pertemuan massal.

Penyidikan CPI juga menemukan bahwa pemerintah Brasil mengabaikan 81 email dari produsen vaksin Pfizer yang menawarkan vaksin dengan setengah harga. Pemerintah Brazil bahkan saat ini menawarkan negaranya menjadi tuan rumah Copa Amerika setelah Argentina dan Kolombia menolak tawaran itu. Hingga saat ini, Presiden Bolsonaro belum memberikan komentar terkait jumlah kasus dan angka kematian yang melonjak. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles