10.3 C
New York
Monday, May 13, 2024

Kasus dan Kematian Akibat Corona Tidak Lagi Diumumkan di Brazil

Brasillia, MISTAR.ID
Dianggap berupaya menyembunyikan jumlah sebenarnya penyebaran Covid-19, membuat keputusan Pemerintah Brazil yang tidak lagi melaporkan angka kematian dan penambahan jumlah pasien baru terinfeksi corona, menuai kritik.

Langkah ini datang setelah banyak ahli mengkritik data statistik kasus corona di Brazil yang dinilai terlalu rendah dan dalam beberapa kasus dicurigai telah dimanipulasi. Terlebih saat ini Brazil tengah mencatat lonjakan infeksi virus corona.

Baca Juga:Aksi Protes di Brazil Dipicu Kematian Bocah 5 Tahun Kulit Hitam

Dilaporkan Associated Press, situs Kementerian Kesehatan Brazil terakhir mencatat lebih dari 34 ribu kematian akibat corona dengan 615 ribu kasus.

Data statistik Worldometers hingga, Senin (8/6/20), mencatat Brazil berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat dengan kasus corona sebanyak 691.962. Sementara, angka kematian mencapai 37.312 jiwa dan 302.084 pasien dinyatakan sembuh.

Mulai, Jumat (5/6/20) hingga kini, situs Kemenkes Brazil tak lagi menyediakan data terbaru kasus infeksi corona harian, mingguan, dan bulanan.

Pada, Sabtu (6/6/20), Kementerian Kesehatan Brazil mengatakan, akan menampilkan data laporan kasus infeksi baru dan kematian akibat corona dalam waktu 24 jam terakhir. Tak hanya itu, situs tersebut juga tidak ada lagi pembaruan data dari seluruh wilayah di Brazil.

Terkait penghapusan data kasus corona, Presiden Jair Bolsonaro mengatakan, hal tersebut tidak mewakili kondisi di lapangan. Bolsonaro juga tidak mengungkap lebih jauh alasan penghapusan informasi tersebut.

“Data kumulatif tidak mencerminkan gambaran negara saat ini,” tulis Bolsonaro melalui akun Twitternya. Ia juga mengklaim pihaknya tengah mengambil langkah-langkah tambahan untuk ‘meningkatkan pelaporan kasus corona’.

Keputusan ini menuai kritik dari banyak pihak, termasuk anggota kongres dan jurnalis. Penghapusan data corona dilakukan setelah Brazil melaporkan lebih dari 1.000 kematian harian dalam waktu empat hari bertutur-turut.

Bulan lalu, seorang akademisi menemukan adanya peningkatan drastis angka kematian bulanan yang berbeda dengan pencatatatan versi pemerintah yang justru mengalami penurunan tajam.

Pada 14 mei lalu, penyelidik independen meragukan ketidakkonsistenan angka kematian yang dilaporkan Kantor Pencatatan Sipil. Diketahui ada lebih dari 500 ribu sertifikat kematian ditarik dari situsnya.

Baca Juga:Jumlah Korban Jiwa Corona Di Brazil Lampaui Italia

Bolsonaro menuai kecaman di tengah upayanya menekan penyebaran virus corona di Brazil. Dalam sejumlah kesempatan, Bolsonaro kerap menyerukan untuk mencabut penguncian wilayah (lockdown) yang diberlakukan oleh pemerintah lokal.

Menurutnya, pemberlakuan lockdown menghancurkan perekonomian negara. Tak hanya itu, ia juga menuduh gubernur negara bagian dan wali kota menggunakan lockdown untuk keuntungan politik mereka. (cnnindonesia/hm10)

Related Articles

Latest Articles