14.5 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Kasus Covid-19 Tembus 167.650 Pasien Sehari, Korut Diam Saat AS Tawarkan Bantuan

Seoul, MISTAR.ID

Penyebaran Covid-19 di Korea Utara masih menggila dengan jumlah kasus baru mencapai 167.650 pasien sehari. Kondisi ini sudah berlangsung dua hari berturut-turut, media pemerintah mengatakan pada Senin.

Namun begitu, Pyongyang tetap diam dan tidak memberikan respon saat Korea Selatan dan Amerika Serikat menawarkan bantuan untuk membantu memerangi wabah Covid-19 pertama yang dikonfirmasi.

Gelombang Covid-19 yang dideklarasikan pada 12 Mei telah memicu kekhawatiran akan kurangnya vaksin, infrastruktur medis yang tidak memadai dan potensi krisis pangan di negara berpenduduk 25 juta itu.

Baca juga: Laporkan Wabah Pertama Covid-19, Korut Lockdown Total

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Sabtu bahwa Washington telah menawarkan vaksin Covid-19 ke China dan Korea Utara, tapi tidak mendapat tanggapan. Korea Utara melaporkan 167.650 pasien baru menderita demam pada Senin dan satu kematian lagi.

Lebih dari 2,33 juta dari 2,81 juta kasus kumulatif yang dilaporkan sejak akhir April telah pulih pada Minggu (22/5/22) malam, kata media. Korban tewas resmi mencapai 68 orang.  Di saat tetap diam menyikapi tawaran bantuan, Korea Utara telah mengakui bahwa situasi virus di negara itu mengalami “perubahan yang menguntungkan”.

“Kesadaran atas krisis dan tanggung jawab lebih ditingkatkan di setiap wilayah, sektor, tempat kerja dan pos di seluruh negeri untuk mempertahankan perubahan yang menguntungkan itu dalam upaya pencegahan epidemi dan semua masuknya virus diperiksa melalui pelaksanaan yang ketat dalam penguncian dan blokade regional dan unit lokal,” kata media.

Baca juga: Infeksi Covid-19 di Korea Utara Capai 2 Juta Kasus

Pembatasan Covid-19 semacam itu mungkin memainkan peran dalam kurangnya tanggapan Korea Utara, kata seorang pejabat senior pemerintah AS, Minggu. Tampaknya dengan kekurangan pasokan alat pengujian, Korea Utara belum mengonfirmasi jumlah total orang yang dites positif tertular virus Corona.

Sebaliknya, otoritas kesehatan melaporkan jumlah tersebut dengan gejala demam, sehingga sulit untuk menilai skala gelombang Covid-19. Pihak berwenang telah mendistribusikan makanan dan obat-obatan di seluruh negeri, dengan mengerahkan petugas medis militer mendistribusikan obat-obatan dan melakukan pemeriksaan.

Media mengatakan pabrik-pabrik farmasi “memacu produksi,” tapi tidak memperinci jenis obat-obatan yang sedang diproduksi. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles