11.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Kalah Suara, Trump Panik Damprat Gubernur Partai Republik

Washington, MISTAR.ID

Dinilai gagal mendulang suara di daerah lumbung suara, Calon Presiden petahana Amerika Serikat (AS), Donald Trump murka. Diapun langsung menelepon gubernur Partai Republik di negara bagian Arizona mempertanyakan mengapa Joe Biden menuai perolehan suara di negara bagian tersebut, sementara penghitungan masih berlangsung.

Trump dilaporkan langsung menghubungi gubernur-gubernur dari Partai Republik dan memarahi mereka karena situasi tersebut. Masukan dari nasihat-nasihat pada tim kampanyenya diabaikan. Amarah Trump berujung pada klaim kemenangan dan tudingan indikasi kecurangan. Pidato itu disampaikan dari Gedung Putih pukul 02.30 waktu setempat.

Gubernur Arizona, Doug Ducey, berusaha meyakinkan para pejabat dan staf kampanye Trump bahwa masih ada suara pendukung Republik yang belum dihitung di sana. Penasihat politik Trump, Jason Miller, berupaya menghubungi stasiun televisi untuk mencabut klaim kemenangan di Arizona. Namun, permintaan tersebut diabaikan.

Baca juga: Perhitungan Suara di Georgia Digugat Timses Trump

Menantu presiden, Jared Kushner, dikabarkan sempat berhubungan dengan pemilik media televisi, Rupert Murdoch, di malam itu. Ia juga berupaya mencari kuasa hukum untuk menggugat hasil pemilu.

Melalui akun Twitter, Miller mempertanyakan keabsahan hasil penghitungan di Arizona yang dilakukan media. Ini ditanggapi pihak media tersebut melalui siaran langsung dengan Arnon Mishkin, kepala pengambil keputusan. Tak lama kemudian, media lain juga mengklaim kemenangan Biden di Arizona.

Trump dikabarkan sempat mengontak Gubernur Texas, Greg Abbott, dan Gubernur Florida, Ron DeSantis, malam itu. Melalui sambungan telepon ia menanyakan soal adanya kemungkinan kecurangan pada pemilihan kali ini.

Masih di tengah amarah, ia menyaksikan Biden melenggang di atas panggung menyuarakan keyakinan menang dalam perhelatan menuju kursi kepresidenan. Saat itu ia mencuitkan wacana menyampaikan pidato dan menuding dugaan kecurangan dalam proses penghitungan suara.

Baca juga: Arizona, Lumbung Suara Trump Menangkan Biden

Padahal sebelumnya penasihat Trump sempat menyarankan agar ia membuat pernyataan sebelum Biden malam itu. Namun, nasihat tersebut diabaikan, sehingga langkahnya didului sang lawan.

Sejumlah pihak mulai menganalisa kekalahan Trump di benteng pertahanannya, Arizona. Kabarnya sejumlah pihak, seperti Ketua Komite Nasional Republik, Ronna McDaniel, dan mantan manajer Kampanye Trump, Brad Parscale, sudah menyarankan kampanye digencarkan di Arizona. Namun, saran tersebut ditolak.

Selain itu, Trump juga dinilai ceroboh karena kerap mencibir mendiang Senator Republik asal Arizona, John McCain. Padahal, McCain adalah ‘putra daerah’, veteran Perang Vietnam dan politikus Republik yang cukup terpandang.

Alhasil karena ulah Trump, janda McCain, Cindy McCain, memutuskan mendukung Biden dalam pilpres kali ini. Beberapa pihak menilai langkah Trump yang menghambur-hamburkan banyak uang di sebelum pandemi membuat upaya kampanye di Wisconsin, Michigan dan Nevada tidak maksimal.

Posisi Trump sendiri kian lemah dengan penghitungan sementara yang masih berpihak pada Biden. Mengutip media pada Kamis (5/11/20) pukul 11.09 WIB, Trump baru mengantongi 214 suara elektoral.

Ini cukup jauh dari posisi Biden dengan 264 suara elektoral. Mantan wakil presiden AS itu hanya butuh 6 suara elektoral lagi untuk memenangkan pilpres. Hingga kini masih ada 5 negara bagian yang belum rampung menghitung suara. Selisih Trump dan Biden kian menjauh semenjak Wisconsin dan Michigan beralih ke Partai Demokrat. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles