16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Jokowi di KTT G20: Jangan Biarkan Dunia Jatuh ke dalam Perang Dingin

Nusa Dua, MISTAR.ID

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan kepada para pemimpin ekonomi terbesar dunia pada Selasa (15/11/22) bahwa mereka tidak boleh membagi dunia menjadi beberapa bagian dan tidak boleh membiarkan dunia “jatuh ke dalam Perang Dingin lainnya”.

Jokowi, demikian presiden akrab disapa, melontarkan komentar itu sebagai tuan rumah KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Pemimpin Kelompok 20 (G20) yang dimulai di pulau resor Bali, Indonesia.

Dalam sambutan pembukaannya, Jokowi mengatakan dunia masih berusaha untuk pulih dari pandemi COVID-19 di tengah meningkatnya persaingan dan perang dunia.

Baca juga:KTT G20: Jokowi Sebut 2023 Bisa Lebih Suram Jika Kelangkaan Pupuk Tak Ditangani

“Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk orang-orang kita tetapi juga untuk orang-orang di dunia kita.

“Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten,” katanya.

Jokowi menambahkan bahwa mereka harus menciptakan win-win solution dan juga mengakhiri perang.

“Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam Perang Dingin yang lain.”

KTT ekonomi tahunan berlangsung di tengah krisis pangan, energi dan ekonomi global yang sebagian besar didorong oleh perang di Ukraina yang pecah awal tahun ini.

“Dampak dari berbagai krisis terhadap pangan, energi, dan tekanan keuangan dirasakan oleh dunia, terutama negara-negara berkembang,” kata Jokowi, presiden bergilir G20 saat ini.

Jokowi mengatakan, masalah kelangkaan pupuk tidak boleh disepelekan.

“Jika kita tidak segera mengambil langkah untuk memastikan ketersediaan pupuk yang cukup dengan harga yang terjangkau, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.

“Bagi saya, G20 harus sukses dan tidak boleh gagal. Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjembatani kesenjangan tersebut, namun kesuksesan hanya akan tercapai jika ada komitmen,” ujarnya seraya menambahkan bahwa kolaborasi diperlukan untuk menyelamatkan dunia.

Tema KTT tahun ini adalah “pulih bersama, pulih lebih kuat” karena negara-negara di seluruh dunia berharap untuk bangkit kembali dari gangguan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Para pemimpin akan membahas krisis pangan dan energi serta masalah kesehatan global pada hari Selasa(15/11/22).

Mereka kemudian akan memulai hari pada hari Rabu(16/11/22) dengan menanam bakau, semak penting dalam perang melawan perubahan iklim. Tanaman ini dapat menyerap hingga lima kali lebih banyak emisi karbon daripada pohon di daerah dataran tinggi.

Perang di Ukraina, yang menyalahkan Rusia oleh negara-negara barat, kemungkinan besar akan menjadi pokok pembicaraan selama KTT.

Indonesia sebagian besar telah mengambil sikap netral terhadap konflik dengan tidak memihak.

Jokowi mengunjungi Ukraina dan Rusia sekitar empat bulan lalu dan mengundang presiden masing-masing untuk menghadiri Leaders’ Summit.

Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin memilih untuk tidak hadir. Sebaliknya, dia diwakili oleh menteri luar negeri negara itu, Sergei Lavrov.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dijadwalkan hadir secara virtual.

KTT dua hari juga terjadi di tengah ketegangan geopolitik lainnya terutama antara dua ekonomi terbesar dunia, AS dan China.

Baca juga:Buka KTT G20, Jokowi Ingatkan Dunia Sedang Hadapi Krisis

Pada hari Senin(14/11/22), Presiden AS Joe Biden bertemu dengan rekannya dari China Xi Jinping untuk pertama kalinya sejak mantan presiden menjabat hampir dua tahun lalu.

Hubungan AS-Tiongkok telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya ketegangan atas berbagai masalah mulai dari Hong Kong dan Taiwan hingga Laut Cina Selatan dan praktik perdagangan.

Selama pembicaraan tiga setengah jam, Biden dan Xi berbicara tentang situasi di Taiwan, Korea Utara, dan perang di Ukraina dan kedua pemimpin tampak berharap hubungan mereka dapat meningkat. (cna/hm06)

Related Articles

Latest Articles