8.3 C
New York
Friday, April 19, 2024

Jerman dan Prancis Berlakukan Lockdown

Berlin, MISTAR.ID

Pemerintah Jerman kembali menerapkan pembatasan kegiatan dengan ketat atau lockdown berkenaan dengan penularan virus corona (Covid-19) yang kembali meningkat. Lockdown bakal berlaku mulai Senin pekan depan hingga akhir November mendatang.
Mengutip AFP, Kanselir Jerman Angela Merkel sudah membicarakan itu dengan pimpinan 16 negara bagian.

Merkel meminta seluruh warganya untuk menghindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu selama pembatasan kembali diberlakukan. Menginap selain di rumah pun hanya boleh untuk tujuan nonpariwisata.

Pemerintah Jerman juga membatasi pengumpulan orang. Maksimal 10 orang saja demi menekan laju penularan virus corona.

Baca juga: Menteri Kesehatan Jerman Terpapar Covid-19

Restoran, kafe, bar, bioskop hingga gym dan kolam renang serta fasilitas olahraga lainnya akan kembali ditutup. Namun, sekolah dan sejumlah toko diperbolehkan buka dengan pembatasan tertentu.

Merkel mengatakan pemerintah Jerman sudah menyiapkan bantuan dana untuk sektor ekonomi yang bakal terdampak akibat pemberlakuan lockdown. Anggaran yang disediakan mencapai 10 miliar Euro.

Kenaikan kasus baru virus corona di Jerman cenderung tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Meski Jerman bisa mengatasi gelombang pertama, kini kasus kembali meroket.

Kasus baru harian bisa melebihi 10 ribu. Rekor terbaru yakni ada 14.964 kasus positif virus corona baru dalam sehari.

Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University, kasus positif virus corona di Jerman sebanyak 464.239 per 28 Oktober. Bertambah 14.964 kasus baru dari hari sebelumnya. Sejauh ini telah ada 10.183 orang meninggal dunia.

Baca juga : Sekolah Dibuka, 70 Anak di Prancis Terinfeksi Covid-19

Sementara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengumumkan penerapan pembatasan kegiatan atau lockdown hingga 1 Desember mendatang. Lockdown kembali dilakukan berkenaan dengan kasus positif virus corona yang terus meningkat tajam.
“Virus itu menyebar ke seluruh Prancis dengan kecepatan yang tidak bisa diprediksi bahkan oleh orang pesimis sekalipun,” kata Macron mengutip AFP, Rabu (28/10/20).

Macron mengatakan jam malam dan pembatasan kegiatan di Paris serta kota besar lainnya sejauh ini tidak optimal menekan laju penularan virus corona. Kasus kematian di Prancis sudah mencapai angka 35 ribu jiwa. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles