5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Ini Gejala Covid-19 Pada Anak Yang Berbeda Dengan Orang Dewasa

Brussel, MISTAR.ID
Sebuah studi baru menyatakan, bahwa anak-anak akan menunjukkan gejala Covid-19 yang berbeda, gejala gastrointestinal (peradangan saluran pencernaan terutama lambung dan usus) muncul pada sebagain pasien anak-anak, yang artinya mereka mungkin mendapat virus corona melalui interaksi saluran pencernaan.

Berdasarkan studi, anak-anak yang terinfeksi Covid-19 adalah mereka yang sedang dalam kondisi sakit, diare dan demam. Pada studi tersebut, peneliti mencatat daftar penampakan klinis yang terlihat pada anak yang didiagnosa dengan Covid-19.

Anak-anak yang ditempatkan di bagian gawat darurat dan tidak menunjukkan gejala gangguan pernafasan. Akan tetapi, hasil CT-scan (foto) dada mengkonfirmasi bahwa mereka menderita pneumonia (radang paru-paru). Dan didapati empat dari lima kasus pada anak memiliki gejala interaksi saluran pencernaan. Para dokter mengkonfirmasi bahwa mereka terinfeksi virus corona.

Para peneliti mengatakan, bahwa gejala gastrointestinal sebagai sebuah rute infeksi yang potensial dibanding interaksi pada saluran pernafasan. Gejala gastrointestinal ini mungkin berkaitan dengan reseptor ACE2 (enzim protein) yang dapat ditemukan pada sel-sel yang terdapat di paru-paru, sama seperti yang terdapat pada usus.

Dengan artian bahwa, SARS-CoV2 bisa menginfeksi pasien melalui interaksi saluran pencernaan dengan transmisi kontak ataupun fecal-oral (virus masuk melalui benda atau makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi tinja penderita sakit).

Penelitian sebelumnya telah mendokumentasikan adanya kasus kematian multiplikasi Covid-19 pada anak-anak. Seorang anak perempuan 12 tahun dari Belgia, seorang anak laki-laki 13 tahun dari Inggris, dan seorang anak 14 tahun dari China yang meninggal setelah terinfeksi virus tersebut.

Para peneliti mencoba untuk menjelaskan mengapa anak-anak lebih sedikit terinfeksi penyakit Covid-19. Sebuah teori menjawab pertanyaan itu, yang menyatakan bahwa anak-anak mungkin memiliki lebih sedikit receptor ACE2 di paru-paru mereka.

SARS-CoV2 membutuhkan receptor ACE2 untuk bisa masuk ke dalam bagian sel.
Secara global menunjukkan bahwa anak-anak lebih sedikit terinfeksi dibanding orang dewasa seperti yang ditunjukkan oleh data dari Pusat Penanganan dan Pencegahan Penyakit Menular di China.

Anak-anak di bawah usia 19 tahun hanya 2 persen yang terkonfirmasi Covid-19.
Studi lain di AS juga melaporkan dari 508 pasien terinfeksi tidak ada kasus kematian anak-anak, dengan persentasi hanya 1 persen pasien anak-anak dari keseluruhan pasien yang ada di rumah sakit.

Sebagian ahli menyatakan, virus berinfeksi kepada orang dewasa sebagai hasil tranmisi dati tempat pekerjaan atau ketika sedang berpergian. Mereka juga menyarankan kepda orang dewasa yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak saat ini mungkin akan lebih meningkatkan tingkat infeksi pada anak-anak.

Sumber: Hashem Al-Ghaili
Penerjemah: Julyana Ang
Editor: Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles