6.5 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Infeksi Covid-19 Menggila, Jutaan Warga India Gelar Ritual Mandi Bersama

New Delhi, MISTAR.ID

Lonjakan infeksi Covid-19 di India terus melambung dan terakhir infeksi harian di negara itu tercatat mencapai 161.736 kasus pada Selasa (13/4/21). Namun begitu, hampir satu juta orang di India berkumpul untuk menggelar ritual mandi di sungai Gangga.

Infeksi baru membuat jumlah kasus negara itu menjadi 13,69 juta, data kementerian kesehatan menunjukkan. Kematian naik 879 menjadi 171.058. Angka biasanya turun pada hari Selasa karena hasil tes yang dilakukan pada akhir pekan tertunda.

Melansir media, Selasa (13/4/21), selama seminggu terakhir, India memiliki rata-rata lebih dari 130.000 kasus per hari, mendorong jumlah korban yang melampaui Brazil dan menjadikannya yang kedua setelah Amerika Serikat, meskipun kedua negara memiliki populasi yang jauh lebih kecil.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 Menggila, India Lockdown Wilayah Dan Tunda Ekspor Vaksin

Hampir semua negara bagian menunjukkan peningkatan infeksi dan negara itu sekarang menghadapi tantangan besar untuk memvaksinasi jutaan orang, sementara juga melacak kontak puluhan ribu orang yang terinfeksi setiap hari dan menjaga agar sistem kesehatan tidak runtuh.

Menurut para ahli, pembukaan ekonomi secara penuh setelah penguncian yang melumpuhkan tahun lalu, festival keagamaan massal, dan demonstrasi politik di negara bagian yang mengadakan pemilihan, telah memperburuk infeksi pada gelombang kedua.

Hampir satu juta umat memadati tepi Sungai Gangga di kota utara Haridwar pada Senin (12/4/21) untuk bergabung dalam festival Kumbh Mela atau festival kendi selama berbulan-bulan, hingga mempertaruhkan lonjakan infeksi. “Kerumunan di sini melonjak … polisi terus-menerus mengimbau orang-orang untuk menjaga jarak sosial,” kata pejabat polisi Sanjay Gunjyal kepada media di situs tersebut.

Baca juga: Covid-19 Memburuk Di India, Infeksi Lampaui 100 Ribu Sehari

Pemilihan juga dijadwalkan di empat negara bagian besar bulan ini, dengan Perdana Menteri Narendra Modi akan melakukan perjalanan ke negara bagian timur Benggala Barat untuk mengatasi demonstrasi yang akan menarik ribuan orang.

India Setujui Penggunaan Vaksin Sputnik V Rusia

Vaksin Covid-19 ketiga disetujui penggunaannya oleh otoritas India di tengah gelombang infeksi kedua yang mematikan. Sputnik V Rusia telah dianggap aman, dan bekerja dengan cara yang mirip dengan jab Oxford-AstraZeneca yang dibuat di India sebagai Covishield.

Sputnik V memberikan perlindungan sekitar 92 persen terhadap Covid-19, hasil uji coba tahap akhir yang dipublikasikan di The Lancet, demikian dikutip dari laman media, Selasa (13/4/21).

India sejauh ini telah memberikan lebih dari 100 juta dosis dari dua vaksin yang disetujui – Covishield dan Covaxin. Persetujuan Sputnik V datang pada saat India mengambil alih posisi Brasil (kala itu peringkat kedua) sebagai negara jumlah kasus tertinggi kedua di dunia.

Dengan total lebih dari 13,5 juta kasus, India kini hanya berada di belakang Amerika Serikat yang telah melaporkan lebih dari 31 juta. Dengan 13,4 juta kasus, Brazil kini berada di urutan ketiga. Pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi 250 juta “warga prioritas” pada akhir Juli 2021. Tetapi para ahli mengatakan bahwa kecepatan vaksinasi yang lambat, maka target India bisa terlewat.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Di India Capai Rekor Tertinggi

Vaksin yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, awalnya menimbulkan beberapa kontroversi setelah diluncurkan sebelum data uji coba terakhir dirilis. Tetapi para ilmuwan mengatakan manfaatnya kini bisa dibuktikan. Vaksin ini menggunakan virus tipe dingin, yang direkayasa agar tidak berbahaya, untuk mengirimkan sebagian kecil virus corona ke tubuh.

Memaparkan tubuh secara aman ke bagian kode genetik virus dengan cara ini memungkinkannya mengenali ancaman dan belajar melawannya, tanpa risiko jatuh sakit. Setelah divaksinasi, tubuh mulai memproduksi antibodi yang disesuaikan dengan virus corona.

Ini berarti bahwa sistem kekebalan siap untuk melawan virus corona ketika benar-benar bertemu dengannya. Vaksin ini dapat disimpan pada suhu antara 2 dan 8 derajat Celcius (lemari es standar kira-kira 3-5 derajat C) sehingga lebih mudah untuk diangkut dan disimpan.

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang memasarkan vaksin, telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih dari 750 juta dosis Sputnik V di India dengan enam pembuat vaksin dalam negeri, menurut laporan. (liputan6/hm09)

Related Articles

Latest Articles