New Delhi, MISTAR.ID
Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional, pada 2018 lebih dari 2.300 orang terbunuh oleh sambaran kilat di India. Sejak 2005 negara Asia Selatan itu mencatat sedikitnya 2.000 orang tewas akibat sambaran petir setiap tahunnya.
Beberapa hari terakhir, lebih dari 100 orang di India Utara telah tewas akibat puluhan sambaran kilat.
Tim manajemen bencana di Negara Bagian Bihar mengatakan, 83 tewas akibat sambaran petir di sana, sementara 20 lainnya di rumah sakit dengan luka-luka. Sedikitnya 20 orang lagi dilaporkan tewas di Uttar Pradesh, yang bertetangga dengan Bihar.
Baca juga:Â Tagar Modi Menyerah ke China Jadi Viral di India
Serangan kilat biasa terjadi di India selama hujan lebat. Sementara itu hujan dan badai telah menyebabkan kerusakan luas pada pohon dan properti.
Pihak berwenang telah memperingatkan warga untuk waspada dan tetap tinggal di dalam rumah, karena para ahli meteorologi memperkirakan cuaca yang lebih buruk, seperti dilaporkan BBC.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan upaya bantuan sedang berlangsung dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban.
Baca juga:Â Pasca-Bentrok Perbatasan, China Bebaskan 10 Tentara India
Menteri Manajemen Bencana Bihar Lakshmeshwar Rai mengatakan kepada AFP bahwa ini adalah salah satu jumlah korban tertinggi akibat sambaran petir yang dicatat negara bagian itu dalam beberapa tahun terakhir. Dia mengatakan, lebih dari setengah kematian terjadi di distrik utara dan timur negara bagian itu.
Di Uttar Pradesh sebagian besar kematian terjadi di Distrik Deoria dekat dengan perbatasan Nepal dan kota suci Prayagraj.
Salah satu alasan yang menyebutkan tingginya angka kematian adalah banyaknya orang yang bekerja di luar ruangan di India dibandingkan dengan bagian lain dunia, yang membuat mereka lebih rentan.
Pada 2018 negara bagian Andhra Pradesh di India selatan mencatat 36.749 sambaran petir hanya dalam waktu 13 jam.(okezone/hm03)
