Managua,MISTAR.ID
Di saat perang saudara terjadi tahun 1980, revolusioner muda Daniel Ortega selalu terlihat berkeliling di kota di negara Amerika Tengah itu. Tapi tidak untuk saat ini. Presiden Nikaragua sekaligus pemimpin sayap kiri yang berusia 74 tahun itu tidak terlihat di publik hampir sebulan lamanya.
Publik pun mempertanyakan kesehatan dan keberadaannya di saat dunia sedang diterpa masalah virus korona. Sama halnya di tahun 2014, ketidakhadirannya di publik menimbulkan spekulasi bahwa dia telah meninggal dunia.
Pihak pemerintah tidak memberikan respon kepada permintaan komentar tentang ketidakhadiran Ortega, tentang kesehatannya, ataupun tentang masih hidupkah dia.
Seorang pejabat pemerintah yang mempunyai hubungan dekat dengan Ortega mengatakan bahwa dia masih hidup.
Penampakan Ortega di publik terakhir kali adalah pada tanggal 12 Maret, dia berbicara dengan tegas melalui video di sebuah ruang tamu.
“Dia selalu melarikan diri dari masalah, tidak heran jika dia absen di tengah krisis virus corona, ” kata Dora Maria Tellez, mantan menteri di pemerintahan pertama Ortega pada tahun 1980-an yang kemudian memutuskan hubungan dengan presiden.
Selama ketidakhadirannya saat ini, istri Ortega sekaligus Wakil Presiden Rosario Murillo, yang berbicara di depan publik setiap harinya. Fakta ini memicu spekulasi akhirnya Ortega akan muncul untuk mengkampanyakan pemberantasan virus korona.
Hingga saat ini Nikaragua belum melakukan jaga jarak sosial atau kebijakan lainnya dalam menghadapi pandemi virus corona, bahkan ketika negara tetangga lainnya seperti Honduras dan sekitaran El Salvador sudah melakukan tindakan pencegahan.
Nikaragua telah melaporkan tujuh kasus terinfeksi dan satu kasus kematian, tetapi para ahli kesehatan mempertanyakan jumlah tersebut karena pemerintah Nikaragua tidak menyebutkan berapa tes Covid-19 yang sudah dilakukan.
Sumber : Reuters
Editor : Mahadi
Alih Bahasa: Julyana Ang
