27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Gawat! RI Tertinggi Kedua di Asia Kasus Covid-19 Setelah India

Jakarta, MISTAR.ID
Dari laporan angka kematian akibat Covid-19, Indonesia menempati urutan kedua dengan 409 kasus, menyusul India yang berada di posisi pertama dengan 983. Secara keseluruhan, Indonesia memang sedang terus mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa waktu belakangan.

Indonesia menempati posisi kedua setelah India dalam daftar negara dengan tambahan kasus Covid-19 tertinggi di Asia setelah mencetak rekor 21 ribu infeksi baru corona, Minggu (27/6/21).

Berdasarkan data worldometers, Indonesia menempati posisi kedua dengan tambahan kasus 21.342, menyusul India yang berada di posisi puncak usai melaporkan 46.592 kasus Covid-19 baru.

Lalu, disusul Iran di posisi ketiga dengan jumlah kasus baru terpaut jauh di angka 9.758. Posisi keempat diisi Filipina dengan 6.096 kasus Covid-19 baru, disusul Malaysia yang melaporkan 5.586 infeksi virus corona. Negara Asia Tenggara lain, Thailand, juga masuk sepuluh besar. Dengan tambahan kasus 3.995, Thailand menempati urutan sembilan di Asia.

Baca Juga:Update Covid-19 Simalungun per 27 Juni 2021: Dua Pasien Positif Meninggal Bertambah

Dengan tambahan kasus pada, Minggu (27/6/21), Indonesia mencetak rekor infeksi baru virus corona tertinggi selama dua hari berturut-turut. Sehari sebelumnya, Indonesia juga mencatat rekor dengan lonjakan 21.095 kasus Covid-19 baru.

Dalam sepekan ini, lonjakan kasus harian di Indonesia berulang kali mencatat rekor tertinggi. Pada 24 Juni, tercatat 20.574 kasus harian yang menjadi rekor tertinggi setelah sekian lama kasus positif melandai. Pada 25 Juni, kasus harian Covid-19 sempat turun ke angka 18.872 orang, tapi kembali melonjak jadi 21.095 keesokan harinya.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mengingatkan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk gelombang kedua dan bersiap menuju puncaknya.

Ia memprediksi, kenaikan kasus positif Covid-19 di puncak gelombang kedua kali ini akan lebih tinggi dari yang terjadi akhir Januari lalu. Namun, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan, bahwa lonjakan kasus virus corona yang terjadi sepekan ini belum bisa disebut sebagai gelombang kedua pandemi di Indonesia.

Baca Juga:Dikira Air Mineral, Satgas Covid di Jawa Timur Tenggak Cairan Disinfektan

Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan, bahwa kasus Covid-19 di Indonesia masih pasang surut dan belum pernah mencapai titik terendah dan dilanjutkan lonjakan baru.

“Karena kita negara kepulauan yang luas dan besar, maka susah mendefinisikan gelombang kedua. Infeksi berjalan terus dan tidak pernah mencapai nol atau titik terendah. Kita lebih menyebutnya sebagai lonjakan kasus di perjalanan penanggulangan pandemi,” kata Alex.

Pemerintah sendiri telah memperketat penerapan PPKM Mikro. Di Jakarta, perkantoran diwajibkan melaksanakan work from home (WFH) sebanyak 75 persen.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles