9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Gagal Prediksi Agresi Rusia, Kepala Intelijen Prancis Mundur

Paris, MISTAR.ID

Kepala badan intelijen militer Prancis Eric Vidaud memilih mundur karena gagal memprediksi terjadinya agresi Rusia di Ukraina, Kamis (31/3/22).
Informasi ini didapat dari beberapa sumber anonim dan email internal yang mengumumkan pemberhentian Vidaud seperti dikutip reuters.

Sejumlah sumber mengatakan pada surat kabar L’Opinion bahwa Vidaud dinilai tak memiliki pengarahan yang cukup dan kurang “menguasai mata pelajaran”. L’Opinion juga melaporkan bahwa Vidaud disuruh melepaskan jabatannya di musim panas karena kesalahan memprediksi perang Ukraina. Namun, Vidaud memutuskan untuk langsung berhenti. Vidaud sendiri telah memimpin badan intelijen Prancis selama tujuh bulan.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Prancis masih belum memberikan respons terkait kabar tersebut. Meski demikian, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Prancis Thierry Burkhard, sempat mengatakan bahwa intelijen France gagal memprediksi invasi Rusia di Ukraina, berbeda dengan intelijen Amerika Serikat.

Baca Juga:Ukraina Kembali Rebut Wilayah Pinggiran Kiev dari Rusia

“Pihak Amerika mengatakan bahwa Rusia akan menyerang, mereka benar. Layanan kami malah berpikir menginvasi Ukraina dapat membuat Rusia mengeluarkan biaya yang mengerikan dan Rusia masih memiliki pilihan lain,” kata Burkhard kepada Le Monde.

Perang antara Rusia dan Ukraina dimulai sejak 24 Februari lalu, yakni kala Presiden Vladimir Putin memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus ke negara itu. Keputusan ini diambil tak lama setelah ia mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia, Donetsk dan Luhansk.(cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles